Pekanbaru, 12/12 (ANTARA) - Universitas Riau (UR) mengukuhkan Isjoni menjadi guru besar bidang pendidikan sejarah, sehingga sampai saat ini sudah ada 35 guru besar di lingkungan universitas tersebut. Hal ini dikatakan Rektor Universitas Riau Ashaluddin Jalil, Sabtu. "Dengan dikukuhkannya Isjoni hari ini menjadi guru besar maka jumlah guru besar kita saat ini totalnya ada 35 orang, sedangkan untuk bidang pendidikan yang berada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan berjumlah tiga orang salah satunya Isjoni", jelas Ashaluddin. Pengukuhan Isjoni menjadi guru besar ini, kata Ashaluddin, merupakan yang keempat kalinya dilaksanakan di tahun 2009 ini. Sehingga sejak tahun 2006 hingga 2009, Universitas Riau telah mengukuhkan sebanyak 25 orang guru besar atau sebanyak 67 persen dari total guru besar yang telah dikukuhkan. Angka ini lanjutnya merupakan barometer untuk pencapaian kemajuan kuantitas profesional tenaga pendidik di universitas ini. "Universitas Riau sendiri selalu memberikan perhatian lebih terhadap proses peningkatan mutu serta kualitas yang dipimpin, terutama dalam peningkatan kualitas guru besar di masa depan, sehingga Universitas Riau dapat sejajar dengan perguruan tinggi lainnya di tanah air bahkan internasional", ungkapnya. Saat ini, kata dia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) masing-masing memiliki tiga guru besar. Untuk Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Pertanian (FAPERTA) masing-masing terdapat lima guru besar. Fakultas Perikanan dan Kelautan (FAPERIKA) memiliki 14 guru besar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) empat guru besar, dan untuk Fakultas Teknik memiliki satu guru besar. Ashaluddin mengharapkan momentum pengukuhan Isjoni menjadi guru besar saat ini hendaknya dapat menjadi motivasi bagi seluruh dosen yang ada di lingkungan Universitas Riau dalam meraih penghargaan tertinggi di dalam bidang akademis ini dengan menjadi guru besar. Sementara itu Isjoni saat di temui ANTARA mengatakan gelar guru besar ini melengkapi gelar doktornya yang baru saja beberapa bulan lalu diraihnya. Dengan orasi ilmiah yang disampaikannya saat pengukuhan berjudul "Efektifitas Model Coorperative Learning Mata Pelajaran Sejarah". "Saya harap ilmu yang saya miliki ini dapat dikembangkan dan diterapkan dalam proses belajar mengajar, sehingga mata pelajaran sejarah menjadi pelajaran yang disenangi, dan tidak membosankan untuk dipelajari", jelasnya.
Berita Lainnya

Guru besar: Ekstensifikasi lahan masih jadi solusi swasembada padi di Kalbar
30 January 2025 16:37 WIB

Polantas ajak guru dan siswa di Pekanbaru jadi pemilih yang cerdas saat pilkada
22 October 2024 12:08 WIB

Pemerintah Provinsi Riau bantu 1.336 guru MDTA jadi peserta BPJamsostek
18 August 2023 16:47 WIB

Konferensi PGRI Kabupaten Bengkalis, Bupati minta guru jadi teladan siswa
13 July 2023 20:54 WIB

Kisah Lindarmawati, 12 tahun jadi guru honorer TK swasta di Pekanbaru
25 November 2022 17:29 WIB

PKBG Riau minta guru honorer diangkat jadi PPPK
01 July 2022 13:55 WIB

Mencegah nasib guru honorer di Riau jadi pengangguran
19 June 2022 19:44 WIB

Banjir hingga gaji guru honor jadi atensi pada Musrembang Pekanbaru
31 March 2022 18:22 WIB