Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru mengevaluasi operasional transportasi air, Bus Air Senapelan, untuk meningkatkan jumlah penumpang serta memaksimalkan tujuan awal, yakni sebagai daya tarik wisata di ibu Kota Provinsi Riau tersebut.
"Sejauh ini minat masyarakat dan wisatawan cukup baik. Namun tetap ada yang perlu ditingkatkan," kata Kepala Bidang Pengawasan Pengelola Angkutan Perkotaan (PPAP) Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Wisnu Haryanto kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, selama dua pekan beroperasi, tepatnya setiap akhir pekan Sabtu-Minggu, rata-rata penumpang Bus Air Senapelan (BAS) berkisar 40-50 persen. Sementara itu, tingkat keterisian BAS yang beroperasi di Sungai Siak tersebut terus menunjukkan tren peningkatan.
Menurut dia, evaluasi penting mengingat BAS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan potensi wisata bahari serta menumbuhkan pusat wisata baru di Kota Bertuah.
"Kita lihat dulu sebulan ini. Nanti kita akan kembali evaluasi setelah sebulan berjalan," ujarnya.
Dia memberikan sejumlah catatan terkait operasional BAS yang masih memerlukan peningkatan peran instansi terkait, seperti Dinas Pariwisata Pekanbaru. Kemudian, koordinasi dengan "Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies" (Asita) atau ikatan dan perjalanan Indonesia Provinsi Riau.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga perlu ditingkatkan.
Dalam operasinya, BAS memiliki dua jadwal keberangkatan. Pertama dimulai dari pukul 09.00 WIB pagi dan jadwal kedua di pukul 14.00 WIB.
Rute perjalanan Bus Air Senapelan sesuai dengan perencanaan sebelumnya, yakni mengitari Sungai Siak hingga ke lokasi wisata di Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir.
Pemerintah Kota Pekanbaru meluncurkan bus air bernama Senapelan pada Oktober 2015. Tiga bulan beroperasi, bus air yang digadang menjadi ikon Kota Bertuah tersebut berhenti beroperasi pada awal 2016 dan hanya bersandar di Pelabuhan Sungai Duku.
Pemerintah beralasan sepinya peminat menjadi alasan tidak beroperasinya bus tersebut. Bus air bantuan Kementerian Perhubungan senilai Rp2,2 miliar itu diharapkan dapat kembali beroperasi, senada dengan tekad Pemerintah Provinsi Riau yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan.
Pemko Pekanbaru kembali berupaya menghidupkan bus air Senapelan dengan menganggarkan biaya operasional dan gaji anak buah kapal.
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru juga menyatakan telah menyiapkan sekitar 20 ribu liter bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan operasional bus air selama setahun terakhir.