Pekanbaru, 12/4 (ANTARA) - PT Kalila Energy Ltd memastikan semburan gas tak terkendali di Sumur Segat 2, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang terjadi sejak tanggal 14 Maret lalu telah bisa diatasi menyusul dilakukan proses pemasangan alat penutup semburan gas (blow out preventer) pada pipa gas. "Saat ini pengerjaan pengendalian semburan gas sepenuhnya telah berhasil diatasi setelah melalui proses teknis yang kita lakukan terhadap sumur gas," ujar Manager Communication Kalila Energy, Dahrul Hidayat, di Pekanbaru, Senin. Dia menjelaskan, proses pengendalian semburan gas menggunakan alat penutup yang didatangkan dari Singapura itu dilakukan selama tiga jam pada Jumat, (2/4), setelah sebelumnya dilakukan proses persiapan selama sepekan. Selanjutnya dalam proses itu tim yang terdiri dari tenaga ahli asing itu memasukkan lumpur yang khusus digunakan dalam kegiatan pengeboran untuk menurunkan tekanan gas. Sepekan kemudian tekanan sumur telah kembali normal sepenuhnya. "Sekarang yang kita kerjakan adalah melakukan perawatan terhadap sumur Segat 2 dan menguji kandungan gas yang ada apakah sesuai dengan kapasitas yang tersimpan selama ini," jelasnya. Hingga kini pihak Kalila selaku anak perusahaan dari PT Energi Mega Persada Tbk dengan kode saham di Bursa Efek Indonesia ENRG itu sedang menghitung kerugian yang diderita akibat kecelakaan teknis dari kegiatan eskploitasi gas alam itu. Sedangkan mengenai biaya yang harus dikeluarkan selama proses pemulihan kecelakaan teknis pada sumur gas itu ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi, kata Dahrul lagi. Segat 2 merupakan salah satu sumur gas yang pernah dieksplorasi dan dilakukan pengeboran pada tahun 1995, namun kemudian ditinggalkan karena tidak ada pembeli dari gas yang di eksploitasi dari Bumi Lancang Kuning julukan bagi Riau itu. Setelah dilakukan kerja sama antara PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Ria dengan PT Kalila Energy Ltd untuk pemenuhan kebutuhan sumber energi gas yang dipasok ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Lembu sebesar 30 MMSCFD, maka sumur gas yang ada di Pelalawan itu diaktifkan kembali. PT Kalila Bentu & Korinci Baru selaku perusahaan kontraktor pengeksplorasi sumur Segat 2, Segat 3 dan Segat 4 memastikan pemenuhan kontrak kerja gas sebesar 30 MMSCFD ke pihak PLN segera bisa dilayani. "Setelah nanti setelah dilakukan perawatan dan pengujian terhadap Segat 2, maka kami akan pindah ke sumur lainnya yakni Segat 3 dan Segat 4 untuk kemudian gas alam itu dikirim ke PLTU Teluk Lembu," Manager PT Kalila Bentu & Korinci Baru, Rustam Effendi.