Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau diwakili oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandar Seni Raja Ali Haji Indra Suhairi dengan resmi membuka Gelar Tari Bandar Serai dengan tema Pengembangan Seni Pertunjukan Bandar Serai yang digelar di Laman Bujang Mat Syam Anjung Seni Idrus Tintin Pekanbaru.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan serta sebagai salah satu bentuk melestarikan dan membina kesenian tradisional Riau," ujarnya di Pekanbaru, Kamis.
Ia menambahkan kegiatan ini selain bertujuan untuk mempromosikan seni namun juga untuk memelihara dan mengembangkan seni pertunjukan sebagai ruang dan sarana pemberdayaan ekonomi kreatif di provinsi Riau.
Ia juga mengharapkan pertunjukan ini bisa memberikan alternatif destinasi wisata, menurutnya acara sejenis ini bisa menjadi titik tonggak kegiatan seni di Riau.
Gelar Tari Bandar Serai ini menampilkan kesenian Joget Sonde dari Meranti, Gazal dari Siak, Randai Kuantan dari Kuansing, Gondang Barogong dari Rokan Hilir, Randai Tua Kampar, Kesenian Kota Pekanbaru, Zapin Meskom dari Bengkalis.
Ia menyebutkan bahwa tujuan digelarnya acara ini adalah untuk mengangkat seni budaya lokal guna pelestarian warisan leluhur, serta memperkenalkan kepada masyarakat tentang seni budaya lokal yang ada di Provinsi Riau ini, dan mensosialisasikan nama Bandar Serai Raja Ali Haji atau Bandar Serai yang kerap disebut MTQ.
Menurutnya, Bandar Serai berada di area yang cukup luas dan strategis ditengah kota, sehingga bisa menjadi sentral atau pusat aktivitas kesenian.
"Dengan fasilitas yang ada saat ini, bandar serai cukup potensial untuk dijadikan ikon seni budaya," tambahnya.
Bahkan ia menyebutkan bahwa sejak dahulu sampai sekarang, Bandar Serai sering di manfaatkan untuk berbagai kesenian atau even-even, baik nasional maupun internasional.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan seni serta pengembangan kawasan Bandar Serai sejalan dengan program pemerintah Riau 2020 untuk menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat kebudayaan di Asia Tenggara.
Oleh: Gebby Fadhila Sari