Jaring Investor, OJk Revitalisasi Galeri Investasi Di Universitas

id jaring investor, ojk revitalisasi, galeri investasi, di universitas

Jaring Investor, OJk Revitalisasi Galeri Investasi Di Universitas

Pekanbaru (Antarariau.com) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini terus berupaya meningkat literasi keuangan dan akses terhadap produk serta layanan jasa keuangan di pasar modal.

"Upaya itu ditempuh antara lain dengan cara merevitalisasi fungsi galeri investasi di universitas sehingga lebih pro aktif dalam menjangkau masyarakat di sekitar kampus untuk menjaring investor potensial melalui program disebut Galeri Investasi Mobile (GIM) itu, " kata Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Setiono di Pekanbaru, Jumat.

Kusumaningtuti S. Setiono menyampaikan itu saat peluncuran Program GIM UMRI dan seminar investasi di pasar Modal Indonesia digelar UMRI bekerjasama dengan BEI dan OJK.

Menurut dia, galeri investasi merupakan salah satu sarana edukasi atau laboratorium untuk mempelajari cara berinvestasi di pasar modal sedangkan GIM berlokasi di universitas atau pada perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan BEI dan perusaahan efek.

Ia mengatakan, OJK berinistasitf mendorong BEI dan perusahaan sekuritas untuk merevitalisasi fungsi galeri yang telah ada agar manfaatnya dirasakan oleh civitas akademika sekaligus dapat menimba ilmu pengetahuan dan mengakses produk pasar modal untuk meleverage asetnya melalui berbagai instrumen investasi di pasar modal.

"Peluncuruan GIM yang dirangkaikan dengan seminar tentang pasar modal itu bertujuan mendorong minat masyarakat dalam memanfaatkan produk investasi di pasar modal," katanya.

Berdasarkan survei nasional literasi inklusi keuangan Indonesia yang dilaksanakan setiap 3 tahunan oleh OJK menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan tahun 2016 mencapai 29,66 persen naik sebesar 7,82 persen dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 21,84 persen.

Sedangkan indeks inklusi keuangan tahun 2016 mencapai 67,82 persen naik sebesar 8,08 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 59,74 persen.

Tingkat literasi keuangan di pasar modal masih relatif rendah yaitu sebesar 4,04 persen dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 1,25 persen. Rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal tersebut menyebabkan minat masyarakat dalam memanfaatkan produk keuangan di pasar modal sebagai salah satu intrumen investasi juga relatif rendah dibandingkan industri jasa keuangan lainnya.

Ia menyebutkan, sampai Februari 2017, berdasarkan data BEI diketahui bahwa jumlah investor di wilayah Pekanbaru mencapai 9.761 orang dengan jumlah perusahaan sekuritas sebanyak 11 unit serta transaksi perbulan Rp340,1 miliar lebih.

"Oleh karena itu peluncuran GIM UMRI merupakan kelanjutan program serupa pada tahun 2016, dimana OJK dan BEI telah meluncurkan empat pilot project GIM yaitu GIM Universitas Pancasila pada 17 Mei 2016, GIM Universitas Bunda Mulia pada 26 Mei 2016, GIM Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada 28 Juli 2016," katanya.

Rektor UMRI DR Mubarrak mengatakan, GIM UMRI merupakan bentuk partisipasi civitas akademika untuk berperan aktif mensosialisasikan GIM ini agar banyak masyarakat yang terlibat dalam kegiatan bisnis.

UMRI terlibat aktif karena berkaitan dengan program kurikulum UMRI yakni enterpreneur ship bagi mahasiswa dengan harapan mereka bisa menjadi wirausahawan mandiri.

"Pojok GIM UMRI sudah beroperasional sejak tiga tahun sebelumnya namun belum banyak diketahui masyarakat sehingga mahasiswa diharapkan lebih menggencarkan lagi sosialisasi agar masyarakat lebih banyak mengenal GIM UMRI ini dan segera memanfaatkan. Silahkan datang ke GIM UMRI maka pengunjung akan mendapatkan informasi cara-cara berinvestasi dengan baik dan berdiskusi dengan baik," katanya