Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya bersama Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, luncurkan kalender Iven pesona wisata Riau tahun 2017. Kegiatan yang bertajuk "Riau Menyapa Dunia" dilaksanakan di Balairung Soesilo Soedarman gedung Sapta Pesona kantor Kementerian Pariwisata RI, jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat, pada Kamis (16/3/2017) malam.
Pada kegiatan tersebut menampilkan video pesona wisata dari seluruh kabupaten kota di Riau, dengan durasi 15 menit. Selain itu, dalam rangkaian acara tersebut, juga menampilkan musikus muda Indonesia yang terkenal akan kepiawaiannya dalam memainkan biola, Maylaffayza Permata Fitri Wiguna.
Maylaffayza yang biasa kerab disapa Fayza akan berduet dengan Alya penyanyi cilik asal Riau, membawakan lagu Tanah Airku dan Indonesia Pusaka. Selain menampilkan dua artis tersebut, acara Riau Menyapa Dunia 2017 disuguhi tarian-tarian tradisi melayu dengan diiringi musik karya Rino Dezapaty, komposer asal Riau, yang juga pentolan grup musik proto melayu, Riau Rhythm Chambers.
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, kegiatan ini mendedahkan ragam pesona pariwisata dari Bumi Lancang Kuning, dalam menghadirkan sebuah iklim kepariwisataan Riau yang khas dan berkarakter.
"Gelombang Bono berada di barisan paling di muka. Ia akan menjadi penghela atas deretan panjang pesona lain, semisal Pacu Jalur di arus Sungai Kuantan sampai ritual Bakar Tongkang di Kota Bagansiapi-api," ungkap Gubernur Riau yang biasa kerab disapa Andi Rachman.
"Menjadi semacam gerbang dalam mengenalkan lebih dekat lagi tentang keunikan Pantai Solop, zapin api, Tour De Siak, sampai tradisi "perang air" di Meranti," katanya lagi.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya pada saat menyampaikan sambutannya mengatakan, "Bagus! Selama tahun 2017 akan diselenggarakan total 57 events di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Riau, dengan 3 Event Utama yaitu, Festival Bono (Maret), Bakar Tongkang (Juni), dan Festival Pacu Jalur (Agustus),'. Kemenpar akan support dalam promosi untuk mendatangkan wisatawan ke Riau," kata Arief Yahya.
Masih menurut Menpar Arief, Riau punya banyak keunggulan, pertama, proximity, lokasi yang strategis, berdekatan dengan negara tetangga Malaysia, Singapore, Thailand Selatan. Dekat secara geografis atau dekat dalam jarak, dan dekat secara kultural, budaya Melayu.
Kedua, lanjut Arief Yahya, Riau punya pendapatan perkapita tinggi, mencapai USD 9.252, yang merupakan tertinggi ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Kaltim. Sehingga, investasi di portfolio business lain masih sangat berpotensi untuk dilakukan.
Ketiga, Menpar Arief selalu menyebut CEO Commitment, karena itu sudah 50% kesuksesan.
Menpar Arief juga mengungkapkan, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, sangat berkomitmen mengembangkan Pariwisata, karena itu harus direspons serius. "Ke depannya, hal ini harus dibuktikan dengan alokasi anggaran di sektor Pariwisata yang lebih tinggi, lebih konkret untuk membangun destinasi dan infrastruktur dasar pariwisata. Juga harus menempatkan kadispar dari orang yang terbaik di jajarannya," kata Arief Yahya.
Soal 3A, kata Arief, Akses Atraksi dan Amenitas, juga harus dilihat dengan cermat. Setiap pengembangan destinasi, harus dibedah dengan rumis 3A itu. "Soal atraksi, Riau punya Bono, surfing di sungai, paling unik di dunia. Keunikan ini bisa menjadi nilai jual tersendiri yang cepat untuk membuat tersohor," ungkap Arief Yahya.
Soal aksessibilitas, kata dia, harus ada peningkatan koneksi Airlines ke Riau. Menpar Arief Yahya menantang Riau untuk mencapai target 1 juta wisman! "Karena itu akses dan atraksi itu harus dijadikan world class semua," ungkap Arief.
Sedangkan soal Amenitas, akan dibuat KEK Bono seluas 600 Ha, dengan membentuk badan usaha gabungan antara BUMD dan investor. "Kalau sudah punya KEK, Kawasan Khusus Pariwisata, maka akan semakin kuat dayanpikatnya ke wisman. Apalagi punya kedekatan?" tuturnya.
Acara launching di Balairung sendiri cukup heboh. Mereka menampilkan kesenian khas Melayu Riau. Hadir semua bupati, dan beberapa perwakilan negara sahabat. Dari VVIP terlihat Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rahman, Anggota DPR RI, H.Jon Erizal SE.MBA, Anggota DPD RI. DR.Hj.Maimanah Umar.MA, Anggota DPR RI, H.Nurzahedi,SE, Ketua DPRD Riau, Hj.Septiana Primawati, Bupati Kab.Pelalawan, M.Haris, Bupati Kab.Rokan Hilir, Suyatno, Bupati Kab.Kampar, Syariat abdi, Kadispar Riau, Fahmizal.
Ada juga pihak Garuda Indonesia, Wahyu P.Nugroho, Ketua Lembaga Adat Riau, Al Azhar, VITO Singapore, Sulaiman Shehdek. Beberapa perwakilan Kedutaan Besar, masing-masing dari Kedubes Malaysia, Singapore, Kedubes Arab Saudi, Kedubes Brunai Darussalam, Kedubes Dubes Tiongkok, Kedubes Belanda, Kedubes Uni Emirat Arab, Kedubes Rumania.