Jakarta (Antarariau.com) - "Banyak pelaku terorisme yang senior berlatih dan belajar di Afganistan," kata Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Syafrudin, di Jakarta Minggu.
Syafrudin katakan itu secara tertulis, saat menghadiri ckonferensi para kepala kepolisian Asia Selatan dan sekitarnya yang digelar Interpol and Bangladesh Police, di Dhaka, Bangladesh, 12-14 Maret 2017.
Kepolisian Indonesia, kata dia, mampu memerangi terorisme di Indonesia kemudian menangkap dan merehabilitasi sebagian teroris.
Afganistan memiliki catatan sejarah panjang bagi Indonesia terkait teroris mulai dari Mujahidin hingga Al Qaeda, sehingga Kepolisian Indonesia perlu berkomunikasi dengan pemerintah Afganistan.
Dia juga berdialog dengan Kepala Kepolisian Afganistan, Jenderal Abdul Rahman dan Wakil Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Noor Rashid Ismail, serta perwakilan Bangladesh.
"Sebelum konferensi dimulai, kita mengadakan pertemuan dengan tiga negara yakni Afganistan, Bangladesh dan Malaysia," ujar Syafrudin.
Menurut Syafrudin, Bangladesh merupakan tuan rumah pertemuan di mana mulai marak terjadi aksi ekstrimisme yang bergabung dengan kelompok bersenjata ISIS.
Sementara Rahman menilai penting kerjasama dengan Indonesia untuk penanganan terorisme. "Afganistan memohon kepada Indonesia untuk bantuan pananganan masalah terorisme dalam hal pemberian informasi dan pelatihan perwira polisi Afganistan ke Indonesia," kata dia.