Siak (Antarariau.com) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menyatakan 87 unit koperasi di daerah itu saat ini tidak aktif atau dalam keadaan "mati suri".
"Jumlah keseluruhan koperasi yang ada di Kabupaten Siak saat ini ada berjumlah 250 koperasi. 87 diantaranya sudah tidak aktif lagi," kata Kepala Koperasi dan UKM Kabupaten Siak, Budiman Shafari, di Siak, Jumat.
Dia mengatakan, terhitung hingga akhir Desember 2016, koperasi yang masih aktif atau dalam keadaan "sehat" hanya tersisa 163 koperasi lagi.
"Bahkan dari 87 koperasi yang tidak sehat atau mati suri itu, 41 diantaranya sudah diusulkan kepada kementerian koperasi untuk dibubarkan. Untuk hasilnya akan keluar akhir Maret ini," ungkapnya.
Dia memaparkan, jumlah koperasi yang tidak aktif tersebut, terpantau setelah 3-5 tahun berturut-turut tidak melakukan rapat anggota tahunan atau RAT, kemudian pengurusnya pindah domisili atau menyatakan keluar dari koperasi serta unit usahanya tidak berjalan lagi selama dua tahalun
Untuk mencegah bertambahnya jumlah koperasi yang tidak aktif di daerah itu, pemerintah pusat sudah mencanangkan program revitalisasi koperasi yang ada di Tanah Air sehingga bisa mengembangkan usahanya, seperti yang diatur dalam Permenkop UKM No.25/Per/M.KUKM/IX/2015, tertanggal 28 September 2015.
"Kami dari Diskop UKM Siak sedang mendata langsung ke lapangan untuk melihat sejauh mana permasalahan koperasi yang tidak aktif. Serta terus memotivasi kembali apakah mereka tetap lanjutkan koperasinya atau tidak," jelasnya.
Sementara itu, dari 163 unit koperasi yang masih aktif itu terbanyak adalah koperasi unit desa (KUD) yang dikelola petani sawit, koperasi simpan pinjam, dan serba usaha. Sedangkan koperasi nelayan masih sangat sedikit.
