Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau terus menggali keterangan seorang pelaku pembalakan liar yang tertangkap beraktivitas di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis.
"Tersangka berinisial M tinggal di Rokan Hilir, bukan warga setempat. Pengakuannya baru sekali, tapi tetap didalami dan diduga ada cukong," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Selasa.
Selain itu kepolisian juga melakukan pengembangan terhadap oknum kepala desa, masyarakat, dan perusahaan di sekitar lokasi. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah pembalakan liar di tempat dilindungi tersebut sudah sistemik.
Pada masyarakat ketika ditanya banyak mengatakan tidak tahu meskipun bukti serbuk kayu banyak ditemukan di belakang rumahnya. Kepada perusahaan sekitar akan dimintai keterangan minimal menjadi saksi. Karena akses masuknya susah tersebab harus melewati konsesi perusahaan.
"Memancing saja katanya susah masuk, tapi ini kok ada kegiatan pembalakan liar," ujarnya.
Terkait pelaku lainnya, pihak kepolisian masih memburu tiga orang yang berhasil kabur pada penangkapan Senin (27/2) lalu. Padahal sudah diberikan tembakan peringatan.
Dikatakannya penangkapan terhadap pelaku terkendala akses jalan untuk mencapai lokasi. Dengan memakai kapal melalui anak sungai, bunyi mesin yang keras mudah terdeketeksi oleh pelaku sehingga bisa lari duluan.
Meski begitu seperti yang telah disampaikan Kepala Polda Riau, Irjen Pol Zulkarnain sudah ada komitmen akan dihabisi para pelaku pembalakan liar. Baik itu penebang, pembeli, pemodal, yang mengirimkan, dan bagi semua yang mendapatkan sesuatu dari aktivitas terlarang tersebut.
Ini Hasil Penyelidikan Terhadap Pelaku Pembalakan Liar Cagar Biosfer GSK-BB
