Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan menyusul terpantaunya sejumlah titik api dalam beberapa waktu terakhir.
"Hasil koordinasi seluruh pemangku kepentingan, BPBD, TNI, Polri, Rokan Hulu menetapkan status Siaga Darurat bencana asap akibat Karhutla hingga akhir Mei 2017," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rokan Hulu, Aceng Hardiana, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Aceng menuturkan bahwa status siaga itu ditetapkan langsung oleh Pelaksana Tugas Bupati Rokan Hulu Sukiman.
Penetapan status dilakukan pada 16 Januari 2017 hingga empat bulan ke depan 31 Mei 2017.
Alasan pertama penetapan status tersebut adalah mulai terpantaunya titik-titik api oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru di Rokan Hulu.
"Kita tidak bisa pungkiri, BMKG merilis titik api terus terpantau di sejumlah wilayah Riau, salah satu penyumbangnya Rokan Hulu," ujarnya.
Selain itu, BMKG juga menyatakan Riau akan segera menghadapi musim kemarau yang diprediksi hingga April mendatang.
"Sementara saat ini kebakaran sudah mulai terjadi di wilayah kita. Kebakaran mayoritas terjadi di daerah isolasi yang jauh dari jangkauan," ujarnya.
Untuk itu, dengan adanya penetapan status tersebut maka diharapkan Pemerintah Provinsi Riau dapat mempertimbangkan untuk mengajukan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bantuan itu, lanjutnya, diharapkan berupa helikopter "water bombing" sehingga pemadaman di daerah yang sulit dijangkau dapat dilakukan secara maksimal.
"Kebakaran sekarang terjadi di daerah yang sulit dijangkau. Ini menjadi kendala. Solusinya dengan pengeboman air. Memang sudah harus dibutuhkan," urainya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur menjelaskan selain Rokan Hulu, status yang sama juga telah ditetapkan di Kota Dumai.
"Rokan Hulu dan Dumai sudah menetapkan status Siaga Darurat. Untuk Dumai saya lupa kapan penetapnnya. Tapi mereka berdekatan," kata Jim kepada Antara.
Menurut Jim, langkah penetapan status siaga darurat itu dinilai penting setelah prediksi BMKG yang menyatakan Riau segera memasuki musim kemarau.
"Meski hari ini hujan dan tidak terpantau titik api, tapi antisipasi ini kita lakukan dalam jangka panjang," jelas Jim.