Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru menyatakan potensi usaha peternakan ayam di ibu kota Provinsi Riau tersebut masih terbuka lebar.
"Saat ini konsumsi daging ayam Pekanbaru mencapai 10 ton per hari. Sementara peternak lokal hanya mampu memasok kurang dari 50 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Masirba Sulaiman kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Dari 10 ton konsumsi daging ayam di Kota Bertuah tersebut, sebagiannya masih di pasok dari luar kota dan bahkan dari luar provinsi.
Sementara itu, permintaan daging ayam di Pekanbaru juga dipastikan akan terus meningkat. Tidak hanya bagi kebutuhan rumah tangga melainkan juga untuk usaha kuliner yang saat ini keberadaannya terus menjamur.
"Bahkan dari data kita, kini 70 persen permintaan daging dari bidang kuliner, dan akan terus tumbuh," jelasnya.
Untuk itu, dia mengatakan potensi bisnis peternakan ayam masih sangat terbuka lebar yang harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Kota Pekanbaru menjadi surga bagi para pecinta kuliner. Pada sore dan malam hari, bertebaran warung-warung kuliner pinggiran jalan yang mayoritas menyediakan aneka olahan daging ayam.
Saat disinggung harga daging saat ini, Masirba mengatakan harga mengalami sedikit kenaikan dari harga normal Rp20.000-Rp22.000 per kilogramnya.
Kenaikan ini, demikian Masirba, bukan dikarenakan kurangnya pasokan melainkan harga pakan ternak yang terus menanjak. Dia mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar guna mensatbilkan harga pakan.
Disperindag: Sektor Peternakan Ayam Di Pekanbaru Cukup Menjanjikan
