Pekanbaru (Antarariau.com) - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Riau, Nursal Tanjung berpendapat masih banyak pekerja di daerah itu yang tidak tahu hak dan kewajibannya sehingga diindikasi perusahaan besar di daerah itu cenderung melakukan pembodohan.
"Pembodohan seperti melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak, dan juga sejumlah informasi hak-hak yang seharusnya diperoleh pekerja dengan baik namun diabaikan, sehingga dikhawatirkan pekerja akan sulit mencapai kesejahteraannya dengan baik," kata dia dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan itu terkait banyak oknum perusahaan di daerah itu yang cenderung memutuskan hubungan sepihak bergerak pada usaha besar dan menengah , termasuk restoran atau rumah makan, padahal mereka punya kewajiban untuk melindungi pekerjanya.
Menurut dia, rendahnya pemahaman pekerja terhadap hak dan kewajibannya bisa berdampak terhadap rendahnya kualitas SDM pekerja dan mereka tidak mampu bersaing di pasar lokal.
Jika kualitas pekerja rendah, katanya, maka akan berdampak pula terhadap produktivitas perusahaan sehingga hak-hak pekerja hak pekerja perlu terus diperjuangkan.
"Ironisnya selama ini pekerja masih banyak yang melakukan perjuangan menuntut haknya sendiri-sendiri karena belum bergabung dengan SPSI sehingga sering gagal karena perusahaan justru mengabaikannya,"katanya.
Nursal mengimbau pekerja agar segera bergabung dengan SPSI dan melakukan perjuangan secara bersama-sama. Ibarat sebatang lidi jika bergerak akan mudah dipatahkan namun jika bersama sulit untuk dipatahkan.
Saat ini, katanya lagi, SPSI Riau terus menggencarkan sosialisasi ke 12 kabupaten di Riau meliputi pembekalan ilmu dan pengetahuan bagi pekerja juga mencakup hak-hak dan kewajiban pekerja.
Selain itu SPSI Riau juga memperkuat keberadaan SPSI Pimpinan Cabang di 12 kabupaten agar bisa memberikan perlindungan bagi pekerja.
Berita Lainnya
Sempat Ricuh, Ketua K-SPSI Riau Nursal Tanjung Akhirnya Dilantik juga
26 November 2016 19:25 WIB
Prabowo Subianto bawa misi kerja sama banyak sektor lewat kunjungan diplomatik
08 November 2024 15:23 WIB
Film "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu" siap rilis 21 November
07 November 2024 15:50 WIB
Timnas Indonesia harus banyak belajar lagi agar bisa lolos ke Piala Dunia
19 October 2024 12:46 WIB
Bawaslu RI sebut masih banyak temuan terkait netralitas ASN dan kepala desa
08 October 2024 17:01 WIB
PLN Electric Run banyak diapresiasi, Begini kata para juara
07 October 2024 16:11 WIB
Menkeu Sri Mulyani sebut pelemahan daya beli perlu lihat banyak indikator
04 October 2024 14:32 WIB
Masih banyak wanita belum teredukasi tentang pengetahuan menopause
19 September 2024 13:23 WIB