Pekanbaru Didaulat Sebagai Kota Pertama Riau Yang Salurkan PKH Nontunai

id pekanbaru didaulat, sebagai kota, pertama riau, yang salurkan, pkh nontunai

Pekanbaru Didaulat Sebagai Kota Pertama Riau Yang Salurkan PKH Nontunai

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru mengklaim sebagai wilayah pertama di Provinsi Riau yang telah menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sistem non tunai.

"Penyaluran PKH tahap III 2016 tidak lagi lewat PT POS, tetapi non tunai lewat BRI," kata Koordinator PKH Pekanbaru Jasman di Pekanbaru, pada acara Launching Layanan Nontunai untuk Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Pekanbaru berkerja sama dengan BRI cabang Pekanbaru. Kamis.

Jasman menjelaskan penyaluran PKH nontunai ini merupakan kebijakan Kementerian Sosial sesuai Instruksi Presiden Joko Widodo untuk seluruh Indonesia.

"Ini yang pertama di Riau, Pekanbaru sudah menyalurkannya bekerjasama dengan BRI," terang dia.

Jasman menjelaskan, peluncuran pembagian PKH tahap III diuji cobakan pada Kecamatan Tampan pakai non tunai. Karena wilayah ini yang sudah benar-benar siap. Walau seiring waktu akan disegerakan bagi kecamatan lain.

"Tahap awal ini ada 106 Rumah Tangga Sangat Miskin ( RTSM) penerima PKH tersebar di Kecamatan Tampan dengan dua Kelurahan Sidomulyo Barat dan Tuah Karya," terangnya.

Menurut dia selama ini penyaluran PKH diambil sendiri dengan datang ke kantor pos yang sudah ditetapkan sesuai wilayah tinggal.

Dengan sistem non tunai ini diharapkan penerima bisa lebih bijaksana menarik uangnya sesuai kebutuhan. Kalaupun tidak diambil tak apa-apa tetap jadi tabungan.

Ia menambahkan untuk Pekanbaru ada 3.369 Keluarga Penerima Manfaat

dengan total dana Rp1.624.500.000.

Disisi lain Sekretaris Daerah Pekanbaru M Noer menyebutkan program PKH secara langsung dapat mendukung dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat guna memutus mata rantai kemiskinan.

"Program ini salah satu wujud dan cita-cita Pemko sebagai menuju kota "smart city". Selain mengedukasi masyarakat karena sosialisasi penggunaan uang non tunai," terang M Noer singkat.

Ditempat yang sama Novridayanti warga Jalan Kubang Raya, Kecamatan Tampan mengaku masih bingung cara menggunakan kartu ini. Namun ia yakin kalau belajar akan bisa pandai.

"Saya sudah tiga tahun dapat bantuan Rp300.000 sekali tiga bulan. Dulu ambil di kantor pos pakai KTP dan cek, antri. Sekarang ini belum tahu caranya nanya dulu ke pendamping baru ngerti," terang ibu yang memiliki tiga balita ini.

Lain lagi dengan Yuli Romiyanti warga Jalan Jalan Bunga Inem no 52 Sidomulyo Barat, yang sudah terbiasa antri hingga tengah hari di kantor POS untuk mencairkan dana PKH senilai Rp412.500.

"Seneng kalau ini makainya ngerti lebih cepet, jadi harus belajar dulu," katanya.