Ketua LAM Riau: Jangan Sampai Keberagaman Budaya Dirusak Politik Praktis

id ketua lam riau jangan sampai keberagaman budaya dirusak politik praktis

Ketua LAM Riau: Jangan Sampai Keberagaman Budaya Dirusak Politik Praktis

Pekanbaru (Antarariau.com) - Multikultural sebagai warisan budaya seringkali dirusak untuk kepentingan politik sesaat. Hal tersebut disampaikan Ketua LAM Riau, Al Azhar saat ditemui dalam Seminar Nasional Yayasan Prayoga di Pekanbaru, Selasa.

"Multikultural merupakan warisan budaya yang sangat mahal harganya," ujar Al Azhar.

Ia menjelaskan Bahwa multikultural sendiri memiliki arti kebijakan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya yang ada disekitar.

Riau sebagai salah satu provinsi yang memiliki keragaman budaya telah mengakui adanya multikultural dan sudah berada pada titik merawat dan menjaganya.

Lebih lanjut Al Azhar menyampaikan bahwa politik adalah aspek yang paling sering mengancam multikultural budaya untuk kepentingan politik sesaat, semisal pilkada yang akan digelar tak lama lagi.

Politik dan kebudayaan menjadi semacam dua sisi koin yang tidak dapat dipisahkan karena kedua aspek tersebut selalu berkaitan dan nampaknya terjadi proses mutualisme dimana timbul fenomena yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak bila terjadi interaksi.

Tak jarang pula aspek-aspek atau perilaku-perilaku dalam kebudayaan menjadi kontradiksi dengan perkembangan perilaku politik sehingga menimbulkan ketidakbermanfaatan atau malah saling memberikan efek negatif antara keduanya.

Karena itu, Al Azhar sangat menyayangkan jika terjadi perpecahan multikultural saat dihelatnya pilkada.

"Bila ada gesekan dalam hal budaya selama berjalannya Pilkada, maka sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk mencarikan solusi," Imbuhnya.

Ia berharap agar Pilkada nanti dapat berlangsung aman dan kondusif serta semua pihak yang terlibat untuk dapat memegang teguh Bhineka Tunggal Eka.

Oleh: Gebby Fadhila Sari