Pekanbaru, 27/12 (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Riau akan meluncurkan tujuh novel karya sastrawan daerah itu di penghujung tahun 2009, kata Kepala Disbudpar Riau Joni Irwan di Pekanbaru, Ahad. Ketujuh novel yang berlatar belakang budaya Melayu itu yakni karya sastrawan Hasan Junus (Murai Malam dan Pelangi Pagi dan Burung Tiung Seri Gading), Taufik Ikram Jamil (Gelombang Sunyi dan Hempasan Gelombang), Gde Agung Lontar (Benang Merah Keajaiban. Kemudian Griven H. Putra (Lelaki Pembawa Kain Kafan) dan novel karya sastrawan Hang Kafrawi (Merbau Bersimbah Darah). Selain tujuh novel juga diluncurkan satu Komik Mayang Terurai yang merupakan karya Komunitas Riau Membaca di bawah pimpinan Tatang Yudiansyah. Sedangkan Buku Saku Tunjuk Ajar merupakan karya budayawan H Tenas Effendi, serta tiga buku penelitian Al Azhar, Elmustian dan Tin Sumarni. "Peluncuran buku-buku tersebut pada 30 Desember nanti," kata Joni. Menurut dia, penerbitan karya sastra ini merupakan komitmen pemerintah daerah untuk menjulang sastra sebagai salah satu unsur kesenian. Sastra merupakan unsur bahasa dan Bahasa Melayu adalah akar Bahasa Indonesia. Selain itu, lanjut dia, penerbitan karya sastra berupa novel, komik dan buku saku Tunjuk Ajar, merupakan salah upaya pemerintah daerah dalam mendukung pencapaian Visi Riau 2020, yakni menjadikan Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu di bentangan Asia Tenggara. "Kita ingin mengingatkan kepada khalayak bahwa di Riau banyak sastrawan yang patut diperhitungkan di pentas nasional bahkan dunia," ujar Joni Irwan.