Pekanbaru (Antarariau.com) - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyoroti rencana perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Riau tahun 2016 yang menurunkan anggaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebesar Rp2,9 Miliar.
"Pemprov Riau dalam perubahan APBD 2016, bukan menambah alokasi anggaran, justru malah mengebiri anggaran pencegahan Karhutla," kata Koordinator Fitra Riau Usman dalam rilisnya diterima di Pekanbaru, Rabu.
Menurutnya anggaran pencegahan Karhutla itu terdapat dalam empat Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah Rp18,1 miliar.
Rinciannya Dinas Kehutanan Rp7,83 miliar turun sebesar 21 persen menjadi Rp6,18 miliar, dinas perkebunan Rp5,12 miliar turun sebesar 6 persen menjadi Rp4,80 miliar, Badan Lingkungan Hidup Rp767 juta turun 7 persen menjadi Rp716 juta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rp7,35 miliar turun 11 persen menjadi Rp6,51 miliar.
Lebih dari itu, Fitra menyayangkan belanja Karhutla itu lebih kecil dari belanja keperluan tiga orang pimpinan daerah yaitu Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah. Untuk kebutuhan ketiga pimpinan daerah ini, dalam APBD Perubahan 2016 diusulkan sebesar Rp18,4 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk Perjalanan Dinas, Makan dan Minum, Rumah Jabatan dan Pakaian Dinas.
Hal ini menunjukkan, meskipun dengan alasan rasionalisasi karena terdapat penurunan pendapatan daerah, namun belanja yang direncanakan tidak proporsional.
"Anggaran yang digunakan untuk kebutuhan masyarakat sebanyak 6 juta jiwa, sama besarnya bahkan lebih kecil dari belanja untuk keperluan tiga orang petinggi daerah," ungkapnya.
Lebih mengherankan lagi, lanjutnya, sebagaimana diketahui bahwa sampai saat ini tidak ada jabatan Wakil Gubenur Riau. Akan tetapi anggaran masih tetap dialokasikan. Hal ini juga dinilai sangat berpotensi untuk terjadi penyelewengan.
Sementara itu Anggota Badan Anggaran DPRD Riau yang mengikuti proses penyusunan APBD, Firdaus mengatakan saat ini kondisi sudah masuk musim hujan. Sebelumnya juga anggaran yang terpakai sedikit, daripada tak terpakai bagus digunakan ke yang lain.
"Kemarin dianggarkan besar tapi tak terpakai, kalau bulan ber-ber ini tidak ada kebakaran lagi, dianggarkan pun tak ada gunanya," sebutnya.