Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau meminta agar Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk melakukan perawatan terhadap delapan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah setempat agar tidak memakan korban seperti di Jakarta.
"Memang beberapa sudah dimakan usia. Saya sudah instruksikan Dishubkomimfo untuk mengatasi hal tersebut," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Selasa.
Firdaus mengakui kondisi JPO di Pekanbaru saat ini rawan dan membahayakan keselamatan. Misalkan terlihat di dekat Plaza Sukaramai, kondisinya memprihatinkan karena besi mulai keropos bahkan berlubang. Padahal untuk lokasi disekitar keberadaannya dibutuhkan pejalan kaki untuk menyeberang ditengah jalan protokol.
Firdaus mengaku prihatin atas kejadian ambruknya JPO yang sempat menghebohkan warga Jakarta yang memakan empat korban meninggal dunia.
Firdaus menganalisa robohnya JPO bukan karena struktur konstruksi, namun mungkin karena billboard yang menempel disitu terlalu berat.
"Makanya sesuai aturan menteri pekerjaan umum tahun 2014, dilarang menaruh bilboard diatas atap atau sepenuhnya, kecuali ada di tengah tengah saja," terangnya.
Karena itu ia menambahkan, adanya JPO yang beralih fungsi sebagai tempat iklan, dinas terkait diminta segera mengecek dan menertibkan.
"Papan iklan harus punya tiang dan titik sendiri jangan ditempel pada JPO bahaya, kalau ada hujan disertai angin kencang bisa roboh," tegasnya.
Pantauan Antara kondisi JPO di Pekanbaru memprihatinkan. Selain banyak besi yang keropos, juga tidak jarang beralih fungsi sebagai lokasi berjualan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) dan ajang pemasangan iklan billboard.
Tidak jarang JPO itu ustru berbau pesing dan jorok karena digunakan sebagai tempat membuang air seni, lagi pula tidak dibersihkan dari sampah.
Bahkan saat siang atau malam hari digunakan untuk tempat tidur gelandangan dan pengemis.
Pemko mencatat di Pekanbaru jumlah JPO ada delapan unit. Masing-masing berada di ruas Jalan Sudirman sebanyak empat unit, yakni di depan Ramayana, Depan Pasar Dupa, Simpang Jalan Kassa dan Depan GOR Remaja.
Kemudian di ruas Jalan Tuanku Tambusai ada dua unit, yakni di depan Hawaii, dan Simpang Pelajar. Di ruas Jalan Soekarno Hatta satu unit di depan Mall SKA, dan di ruas Jalan Soebrantas serta Simpang Tabek Gadang.
Dijumpai pada tempat berbeda Kepala Bidang Keselamatan Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pekanbaru Nur Hilal mengaku mulai melakukan pendataan terhadap JPO yang alami kerusakan baik ringan hingga berat.
"Saat ini kami sedang melakukan pendataan terhadap semua JPO yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota, mana yang rusak ringan, berat akan diperbaiki," kata Nur Hilal.
Menurut dia untuk saat ini, diketahui dalam melakukan perbaikan atau maintenance diperlukan anggaran. Sementara keuangan Pemko sedang rasionalisasi.
"Makanya mana yang kondisinya sudah parah akan diajukan untuk diperbaiki 2017," tegasnya.
Hilal berharap apa yang terjadi di Jakarta itu menjadi perhatian dan tidak terjadi di Pekanbaru, karena langkah cepat saat ini sedang dilakukan.
"Kan ada juga JPO yang dibangun pihak ketiga. Kami juga minta mereka melakukan perbaikan dan ada yang tidak bertangga, dibuatkan tangganya," katanya menambahkan.
Berita Lainnya
Delapan santri jadi korban kekerasan seksual pimpinan pondok di Inhu
21 May 2024 15:20 WIB
Puluhan remaja di Duri jadi korban pencabulan selama delapan tahun
25 September 2023 17:44 WIB
Delapan jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata dibawa ke RSUD Mimika
07 March 2022 12:41 WIB
Basarnas nyatakan jumlah korban meninggal hanyut di Sungai Sempor jadi delapan orang
22 February 2020 14:00 WIB
Aksi kerusuhan di Kazakhstan menelan delapan orang korban jiwa
08 February 2020 15:14 WIB
Basarnas kerahkan KN Antareja cari delapan korban lagi yang tenggelam di Alor
15 June 2019 14:24 WIB
Bentrok Buton sebabkan dua korban meninggal, delapan luka-luka
06 June 2019 21:19 WIB
OB Tertembak Kepalanya Akhirnya Meninggal, Korban Bom Thamrin Jadi Delapan
17 January 2016 12:57 WIB