Satgas Akan Menindak tegas Pelaku Perambah Cagar Biosfer Riau

id satgas akan, menindak tegas, pelaku perambah, cagar biosfer riau

Satgas Akan Menindak tegas Pelaku Perambah Cagar Biosfer Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Provinsi Riau Akan terus melakukan tindakan tegas untuk memerangi perambah di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, yang rusak akibat pembalakan liar dan pembakaran.

"Pembersihan gubuk-gubuk perambah yang tidak jelas di wilayah hutan lindung cagar biosfer masih perlu dilaksanakan," kata Wakil Komandan Satgas Siaga Karlahut Riau Kolonel Czi I Nyoman Parwata di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan selain melakukan operasi penegakan hukum dengan pengarahan personel gabungan TNI-Polri, Satgas juga akan mlaksanakan operasi yustisi untuk mendata orang-orang yang berada dan membangun gubuk di dalam kawasan itu.

Karena itu, ia mengatakan kerja sama secara sinergi antara Satgas dengan dinas perkebunan dan kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat dibutuhkan.

"Tanyakan satu persatu, foto orangnya dan dokumentasikan. Bila saat ini disekitar gubuknya aman. Bila suatu saat dilahan tersebut terbakar, maka orangnya sesuai foto bisa kita cari sebagai tersangka," tegasnya.

Sebelumnya, Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau melakukan operasi penegakan hukum terhadap perambah yang melakukan pembalakan liar dan pembakaran Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Provinsi Riau, pada 6 September 2016.

Dalam operasi itu, Satgas berhasil menemukan identitas para perambah seperti KTP, STNK, telepon seluler hingga buku tabungannya.

Target Satgas adalah sekelompok perambah yang "menjarah" zona inti cagar biosfer. Di area tersebut, para perambah terlihat telah membangun empat gubuk dari kayu dan beratap seng. Mereka membabat hutan alam dan membuat kanal yang berfungsi sebagai akses masuk transportasi dan untuk mengalirkan kayu ke luar kawasan.

Di sepanjang kanal itu terlihat tumpukan kayu dari aktivitas pembalakan liar. Sementara itu, di sekitar gubuk terlihat lahan gambut yang sudah menghitam karena sebelumnya sudah dibakar.

Personel Komando Batalyon 462 Paskhas bersenjata laras panjang, dan penyidik Ditreskrimsus Polda Riau diterjunkan ke lokasi perambahan menggunakan helikopter Super Puma. Mereka memasang garis polisi, paparan pengumuman dilarang melakukan kegiatan di cagar biosfer, dan diakhiri dengan membakar gubuk-gubuk perambah.

Pada operasi kali ini, Satgas tidak berhasil meringkus pelaku, namun mendapat kemajuan berarti karena berhasil mengantongi identitas para perambah. "Memang operasi ini belum mencapai target kita untuk menangkap langsung pelaku, namun ada kemajuan karena kita mendapatkan nama-nama para perambah dari barang bukti yang berhasil disita di lokasi," kata Komandan Satgas Udara yang juga Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henri Alfiandi kepada Antara.

Ia mengatakan para perambah sepertinya mengetahui kedatangan tim Satgas yang datang dengan helikopter. Namun, para perambah yang tidak sempat membawa dompet dan tas yang berisikan KTP, STNK, buku tabungan, kartu ATM, telepon seluler hingga buku catatan pengeluaran saat melakukan pembukaan lahan di cagar biosfer.

"Identitas perambah sudah diketahui, mereka semua warga dari Riau. Untuk selanjutnya, semua barang bukti akan diserahkan ke Polda Riau untuk proses hukum selanjutnya," kata Henri.