Dumai, Riau (Antarariau.com) - Jasad Pratu Wahyudi, prajurit TNI yang gugur dalam tugas penanganan kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, akan dibawa ke rumah orang tuanya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
"Jenazah disiapkan di RSUD Dumai untuk dibawa ke kampung halaman rumah orang tua di Magetan, Jawa Timur, melalui penerbangan dari Pekanbaru," kata Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Nurendi dalam keterangan pers di Dumai, Selasa.
Pratu Wahyudi dari Detasemen Arhanud Rudal 004 Dumai dilaporkan hilang pada Kamis (18/8) dalam tugas pemadaman karlahut di Kampung Medan, Kabupaten Rokan Hilir, bersama Satgas Penanggulangan Karlahut Provinsi Riau.
Sejak itu, upaya pencarian terus dilakukan tim satgas dibantu Badan SAR Nasional dengan berbagai cara dan memanfaatkan potensi yang ada dan dibantu masyarakat serta menyisir lokasi lahan terbakar secara terus menerus.
Pratu Wahyudi akhirnya ditemukan Satgas Penanganan Karlahut Provinsi Riau dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (23/8).
Saat ditemukan, kondisi Pratu Wahyudi dalam keadaan terlentang dengan celana loreng masih terpasang dan sepatu sudah terbakar berserakan. Telepon genggam dan dompet tersimpan di dalam celana.
"Laporan dari komandan regu, Pratu Wahyudi ini hilang dari pandangan saat menerobos masuk ke lokasi karlahut dan kami analisa dia kehabisan oksigen karena lahan terbakar dipenuhi asap," kata Danrem.
Menurutnya, Korem 031 Wirabima sangat berduka dan kehilangan karena Pratu Wahyudi merupakan sosok prajurit yang patuh dan taat kepada pimpinan, penurut dan tidak banyak bicara.
Atas pengabdian dan pengorbannya itu, Danrem akan mengusulkan penghargaan untuk Pratu Wahyudi kepada pimpinan TNI sesuai kriteria dan ketentuan berlaku.
Kedatangan jasad Pratu Wahyudi di RSUD Dumai disambut Danrem bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto, Wali Kota Dumai Zulkifli As, Bupati Rokan Hilir Suyatno, Kepala BPBD Riau, dan unsur pimpinan daerah.