Jakarta (Antarariau.com)- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menerima kunjungan sejumlah eksekutif Google di kantornya, Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu.
Eksekutif Google yang turut dalam kesempatan tersebut adalah VP Engineering on Maps Hugh Williams, Product Management Director Ben Galbraith dan Director of GEO NBU Lead Suren Ruhela, demikian disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Izza.
Dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari laman kementerian, Menteri Rudiantara menyampaikan pemerintah Indonesia saat ini fokus pada dua hal, yaitu percepatan pembangunan jaringan broadband yang menyeluruh, baik dalam hal backbone maupun akses dan peningkatan efisiensi industri ICT Nasional.
"Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat broadband tersebut adalah dengan proyek Palapa Ring dan peningkatan akses 4G," kata Rudiantara.
Menteri Rudiantara menyampaikan bahwa yang juga tidak kalah pentingnya adalah bagaimana agar aplikasi dan konten-konten Google maupun penyedia aplikasi lain yang difasilitasi Google, untuk menjaga konten-konten negatif, seperti pornografi, masuk dan tersebar di Indonesia.
"Oleh karena itu, kerja sama dengan Google perlu makin ditingkatkan," kata Rudiantara.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rudiantara juga membahas tentang aplikasi game yang memanfaatkan fitur maps dari Google.
Menteri Rudiantara menyampaikan bahwa objek vital nasional, seperti sarana dan prasarana militer, perlu dilindungi agar tidak dijadikan lokasi dan sasaran permainan dari game-game tersebut.
"Kementerian Kominfo juga akan bekerja sama dengan K/L untuk mengidentifikasi objek vital nasional tersebut," kata Rudiantara.
Menanggapi hal itu, pihak Google menyampaikan bahwa mereka selalu siap bekerja sama dengan Kementerian Kominfo. Mereka akan melakukan pendekatan kepada para penyedia game berbasis maps untuk memperhatikan permintaan dari Kementerian Kominfo tersebut.
Google akan terus menjaga komunikasi dengan Kemkominfo untuk membahas isu-isu penting yang membutuhkan penanganan dan perhatian khusus, seperti kebutuhan dalam penanganan aplikasi berbasis maps tersebut.