Siak belajar ke Kaltim untuk dapat ini

id Pemkab Siak kunjungan, kunjungan kerja, Kaltim Hijau,Siak pelajari Kaltim Hijau,Kaltim Hijau dapat insentif Bank Dunia

Siak belajar ke Kaltim untuk dapat ini

Pemkab Siak bersama Pemprov Kaltimusai berdialog tentang Kaltim Hijau yang mendapatkan insentif dari Bank Dunia. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak, Riau, (ANTARA) - Pemkab Siak melakukan kunjungan kerja bersama rombongan untuk mempelajari Program "Kaltim Green" Atau Kaltim Hijau di Kalimantan Timur yang mendapatkan insentif dari Bank Dunia.

“Kami hadir di Samarinda, ingin mengetahui lebih dalam terkait program Kaltim Green. Kaltim jauh lebih maju, sudah mendapatkan insentif dari Bank Dunia. Cerita Kaltim mendapat insentif dari pengurangan karbon ini sudah lama kami tahu. Namun hari ini kami baru bisa menginjakkan kaki di Kota Samarinda," kata Bupati Siak Alfedri dalam pesan tertulisnya diterima di Siak, Selasa.

Alfedri mengatakan, lewat program Kaltim Hijau daerah ini menerima insentif sebesar Rp260 miliar dari Bank Dunia. Dana tersebut diberikan karena Kalimantan Timur dinilai berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), melalui program REDD plus dan Forest Carbon Partnership Facility (FCPF-Carbon Fund).

Alfedri dalam kesempatan itu memaparkan upaya Pemkab Siak dalam menyelamatkan lingkungan melalui program Siak Hijau. Program itu diluncurkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya pada 2016 di Kota Siak.

Selanjutnya agar Siak Hijau memiliki dasar hukum yang kuat pihaknya dan DPRD telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 4/2022 tentang Siak Hijau. Alfedri juga menyampaikan dirinya pernah menyampaikan program Siak Hijau dan penyelamatan lingkungan hidup dan emisi karbon pada Talk Show Pavilium Indonesia Conference of the Parties (COP)-27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir November 2022 lalu.

“Penyelamatan lingkungan hidup dan emisi karbon, di COP itu kami bersama Bupati Pelalawan diminta juga presentasi bagaimana upaya kita menurunkan emisi karbon atau penyimpanan karbon di lahan gambut di Semenanjung Kampar. Itu sangat luas sekali gambutnya,” ujar dia.

Disampaikannya bahwa dari total 8.556 kilometer persegi luas Kabupaten Siak, 57 persennya lahan gambut dan 21 persen diantaranya gambut dalam. Gambut lanjut dia juga merupakan penyimpanan karbon.

"Dan kami memiliki komitmen mempertahankan kawasan hutan. Hutan konservasi ada tiga, pertama Taman Nasional Zamrud, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Taman Hutan Rakyat di Minas. Jadi ini kantong-kantong kawasan hutan yang cukup luas. Tetap kami pertahankan dan tidak diberikan izin membuka kawasan hutan di kabupaten Siak,” katanya.