Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mempertimbangkan kegiatan Pawai Budaya Melayu masuk kalender wisata nasional sehingga dapat mendongkrak sektor pariwisata di samping melestarikan budaya Melayu.
"Saya sudah sampaikan ke panitia dan Kepala Dinas Pariwisata agar kegiatan ini dievaluasi. Tidak tertutup kemungkinan ke depan kami jaddikan pawai budaya ini seperti Jember Festival," kata pria yang kerap disapa Andi itu kepada Antara usai kegiatan Pawai Budaya Melayu di Pekanbaru, Selasa.
Dalam kegiatan Pawai Budaya Melayu itu, panitia melibatkan ribuan warga perwakilan 12 kabupaten dan kota serta instansi untuk menampilkan kesenian, budaya dan unggulan masing-masing perwakilan.
Andi mengakui untuk mewujudkan hal itu masih memerlukan waktu yang cukup lama karena kegiatan tersebut sangat jarang dilakukan. Namun begitu, ia optimis untuk dapat menjadikan kegiatan tersebut sebagai salah satu kegiatan yang masuk kalender wisata nasional.
"Dengan catatan, untuk ke depan dilakukan lebih semarak dan harus didukung oleh semua pihak termasuk rekan media," ujarnya.
Gubernur mengapresiasi kerja keras panitia dan seluruh peserta sehingga kegiatan Pawai Budaya Melayu terlaksana dengan baik dan lancar.
Menurut dia, dalam kegiatan ini panitia sengaja mengangkat kebudayaan melayu yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Riau.
Ia mengatakan dengan digelarnya berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat mengangkat semangat masyarakat untuk membangun Riau lebih baik ke depan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam peringatan HUT Riau ke-59 kali ini mengangkat tema "Kita Tingkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah terhadap pelayanan publik melalui penerapan sistem pemerintahan berbasis teknologi".
Selain itu, Pemprov turut mengusung logo "Go It" yang diharapkan dapat "membumikan" penerapan teknologi di Bumi Melayu itu.