Sukses Bongkar Peredaran Vaksin Palsu, DPRD Puji Kinerja Polda Riau

id sukses bongkar peredaran vaksin palsu dprd puji kinerja polda riau

Sukses Bongkar Peredaran Vaksin Palsu, DPRD Puji Kinerja Polda Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Ketua Komisi A DPRD Riau, Hazmi Setiadi memuji Polda Riau dan Kepolisian Resor Kota Pekanbaru yang menangkap dua tersangka pemalsu vaksin dengan barang bukti sekitar 100 ampul.

"Kita sampaikan terima kasih sehingga anak-anak tidak lagi terancam memperoleh vaksin dan serum palsu. Untung bukan racun, jika racun pasti akan berakibat fatal bagi kesehatan generasi penerus bangsa itu," kata Hazmi di Pekanbaru, Rabu.

Pendapat demikian disampaikan terkait langkah Polresta Pekanbaru mengamankan 100 ampul vaksin palsu serta mengantongi alat bukti berupa keterangan saksi dari BBPOM Pekanbaru dan Biofarma sebagai penyedia serta hasil pemeriksaan laboratorium.

Menurut dia, penggunaan vaksin palsu untuk balita di Riau diharapkan jangan sampai terjadi lagi. Jika gagal memvaksin anak-anak maka mereka tidak lagi mendapatkan jaminan vaksi untuk menciptakan kekebalan dalam tubuhnya.

Artinya, Pemerintah Provinsi Riau akan kehilangan generasi berkualitas karena kesehatan mereka terganggu akibat tidak divaksin.

"Karena itu, balita di Riau yang pernah mendapatkan pelayanan vaksin palsu harus diulang kembali. Bersamaan dengan itu, Komisi E diharapkan dapat memanggil Balai Besar Pom Riau agar turun lapangan mengecek sejauhmana peredaran vaksin palsu itu," katanya.

Selain BBPOM Riau, katanya lagi, manajemen rumah sakit juga dipanggil dalam dengar pendapat dengan DPRD untuk dimintai keterangan dalam mengantisipasi terulang kembali peredaran vaksin palsu itu.

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Riau menyatakan, hingga kini belum menemukan indikasi keterlibatan tenaga medis khususnya dokter terlibat dalam kasus pemalsuan vaksin dan serum, yang baru saja dibongkar oleh Kepolisian Resor Kota Pekanbaru.

"Belum ada indikasi keterlibatan tenaga medis terhadap vaksin palsu itu dan mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada dugaan indikasinya, pasti sudah ada laporannya ke kami," kata Ketua IDAI Riau dr Riza Iriani SpA.