Pekanbaru (Antarariau.com) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengaku, crew atau petugas Lion Air salah memberi petunjuk pesawat kepada 215 orang penumpang yang akan membawa ke Jakarta dan berujung pengguna jasa mengamuk pada manajemen maskapai.
"Akibat insiden itu, penumpang jadi ngamuk. Akhirnya penerbangan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sempat alami penundaan selama beberapa jam," papar Airport Duty Officer Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ongah Hasnan Siregar di Pekanbaru, Jumat.
Dia berujar, insiden tersebut terjadi pada Kamis (14/7), di bandara setempat dengan nomor penerbangan JT 293 rute Pekanbaru-Jakarta dan jadwal keberangkatan atau waktu lepas landas sekitar pukul 17.00 Wib serta tiba di bandara tujuan pukul 18.50 Wib.
Kejadian itu bermula, saat penumpang melakukan proses boarding atau memasuki pesawat yang telah ditentukan menggunakan garbarata yakni Boieng 737-900 bernomor registrasi PK-LGZ.
Setelah penumpang masuk dan duduk di kursi dalam pesawat, lanjutnya, tapi tiba-tiba penumpang ke luar lagi menuju ruang tunggu, sebelum kemudian dipindah menggunakan pesawat baik jenis dan tipe yang sama dengan nomor registrasi PK-LGJ.
"Penumpang memang sempat akan diterbangkan dengan PK-LGZ. Namun, langsung dipindahkan dengan pesawat PK-LGJ. Jadi mereka tidak sempat menunggu terlalu lama," terangnya.
Aznil (47), suami penumpang yang berangkatkan isteri bernama Murniati dan seorang anaknya Siti Pupita Sari mengaku, insiden itu memakan waktu hampir 2 jam dengan kondisi seluruh penumpang ditelantarkan di terminal bandara.
"Penumpang baru disuruh naik ke pesawat sekitar jam 19.00 Wib, setelah sebelumnya menunggu di bandara. Saat naik pesawat pertama, terdengar suara speaker dalam pesawat mengumumkan, permintaan maaf karena pesawat ini belum dapat berangkat karena tidak dapat izin," katanya.
Belum lagi selama menunggu di bandara setempat, ucap dia, tidak tersedia jumlah bangku atau kursi yang memadai pada ruang tunggu di terminal keberangkatan dan berbagai kekurangan lainnya.
"Fasilitas wifi bandara, lelet. Tempat charger telepon genggam kurang dan tidak dilengkapi tempat duduk di lokasi charger. Katanya bandara internasional, tapi sarana dan prasarananya, kelas kampung," terangnya.
"Jadi bisa dibayangkan, menunggu pesawat Lion 2 jam tanpa diberi makan dan minum dengan fasilitas yang kurang dari bandara," kata Aznil.
Kepala Area Lion Air Cabang Pekanbaru, Wiliam Tobing mengakui, terjadi salah paham antara crew dan teknisi pesawat karena petugas tidak mengetahui bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-LGZ sedang mengalami pengecekan.
"Pesawat registrasi PK-LGZ belum bisa diterbangkan karena belum terdapat izin dari teknisi Lion Air. Kita terpaksa mengganti dengan pesawat lain karena tidak mau penumpang menunggu terlalu lama," katanya.
Berita Lainnya
Ribuan penumpang pesawat tunda keberangkatan dampak abu vulkanik Gunung Ruang
19 April 2024 14:11 WIB
AP II prediksi jumlah penumpang pesawat saat libur panjang capai 943.747 orang
09 February 2024 10:13 WIB
Pesawat Japan Airlines terbakar, KBRI Tokyo telusuri kemungkinan adanya penumpang WNI
03 January 2024 10:49 WIB
AP II sebut jumlah pergerakan penumpang pesawat 7,14 juta orang selama Mei 2023
02 June 2023 15:23 WIB
Debut komersial pesawat C919 jadi tonggak sejarah jet penumpang buatan China
29 May 2023 11:31 WIB
Angkasa Pura I: 261.888 penumpang pesawat melalui Bandara YIA selama Posko Lebaran 2023
02 May 2023 15:47 WIB
Pesawat SAM Air tergelincir di lapangan terbang Melawak, Beoga-Puncak Papua bawa 11 penumpang
23 January 2023 15:23 WIB
Pesawat jet penumpang buatan China ARJ21 masuki pasar luar negeri
19 December 2022 16:38 WIB