Pekanbaru (Antarariau.com) - Penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di Provinsi Riau dalam beberapa pekan terakhir menggunakan helikopter dan pesawat pengebom air (waterbombing) terus diperluas.
Berdasarkan laporan tim Satgas Udara Karlahut Riau dengan komando Lanud Roesmin Nurjadin, pada Sabtu setidaknya pengeboman air dilakukan di wilayah Pelalawan dan Kabupaten Siak.
Pengeboman air tersebut melibatkan dua helikopter jenis MI-8 dan satu pesawat air tractor bantuan BNPB serta satu heli Super Puma yang diperbantukan Sinarmas.
Lokasi Karlahu yang terjadi di wilayah Pelalawan masih terkonsentrasi di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Informasi terakhir, lokasi itu kembali terbakar meski sebelumnya berhasil dipadamkan menggunakan pengeboman air dengan mengerahkan seluruh armada yang ada sebelumnya.
"Pemadaman tetap dilakukan, namun kita juga terus memantau keberadaan pelaku pembakaran karena diduga lokasi itu sengaja di bakar," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma Henri Alfiandi kepada wartawan di Pekanbaru.
Sementara itu, selain fokus pemadaman di TNTN, Satgas Udara turut memperluas pengeboman air ke Kecamatan Bukit Raya, Kabupaten Siak. Di lokasi tersebut terpantau sejumlah titik api yang membakar lahan konsesi.
Luas kebakaran di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 15 hektar. "Informasi terakhir yang diperoleh dari BPBD setempat, 65 persen kebakaran berhasil dikendalikan. Pengeboman air akan terus dilakukan hingga dipastikan padam," jelasnya.
Sementara itu, BMKG Pekanbaru merilis keberadaan titik panas di Riau mencapai 18 titik pada Sabtu sore (9/7). Selain di Pelalawan dan Siak, titik panas turut terpantau di Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Indragiri Hilir.
Satgas Karlahut Riau terus menyiagakan personel guna melakukan patroli pencegahan dan penanggulangan selama lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.