Masuki Musim Hujan, Operasi Pengeboman Karhutla Riau Dihentikan

id masuki musim, hujan operasi, pengeboman karhutla, riau dihentikan

Masuki Musim Hujan, Operasi Pengeboman Karhutla Riau Dihentikan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menghentikan operasi pengeboman air sebagai upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau setelah wilayah tersebut dipastikan memasuki musim hujan.

"Dua helikopter terakhir telah ditarik BNPB kemarin (30/10). Untuk sementara operasi pengeboman air dihentikan," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Dua helikopter jenis Sikorsky dan MI-8 yang seharusnya selesai beroperasi pada medio Oktober lalu diperpanjang hingga akhir 30 Oktober 2016. Hal itu dilakukan karena Karhutla masih terpantau terjadi di sejumlah wilayah Riau seperti Kampar dan Meranti.

BNPB sebelumnya mengoperasikan enam helikopter pengebom air sebagai andalan penanggulangan Karhutla Riau.

Empat helikopter jenis MI-8MVT UR-CMI, MI-171, MI-8MVT UR-CMJ dan MI-172 terlebih dahulu ditarik awal Oktober setelah beroperasi lebih dari tiga bulan. Penarikan helikopter tersebut sesuai dengan kondisi Karhutla Riau yang terus menurun memasuki Oktober.

Sementara dua helikopter Sikorsky dan MI-8 tetap disiagakan untuk antisipasi potensi Karhutla. Dua heli tersebut sebelum ditarik sempat melakukan pemadaman di Kabupaten Kepulauan Meranti saat kebakaran hebat melanda lahan gambut kering di Pulau Rangsang.

"Saat itu memang hujan masih minim. Namun, kini BMKG telah memastikan Riau memasuki musim hujan hingga Desember," urainya.

Selain helikopter, BNPB sebelumnya juga turut menarik pesawat modifikasi cuaca. Pesawat jenis Cassa 212 yang beroperasi sejak Juli 2016 itu telah menyebar 66 ton garam sebagai upaya pembentukan hujan buatan.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru merilis sejumlah wilayah di Riau dalam sepekan terakhir terus diguyur hujan.

"Riau secara keseluruhan sudah masuk musim hujan. November mendatang merupakan puncak musim hujan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada Antara.

Dia menjelaskan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi hingga pertengahan Desember mendatang. Data yang ia kemukakan, saat ini hujan terjadi merata di seluruh Riau, dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir

Selama 2016 ini, Riau dianggap berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan hingga 60 persen. Hal itu tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara Pemerintah Provinsi Riau, TNI, Polri, BPBD yang tergabung dalam Satuan Tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.