Sydney (Antarariau.com)– Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17, yang ditembak jatuh di atas Ukraina pada 2014, menuntut Presiden Vladimir Putin dan Rusia masing-masing sebesar 10 juta dolar Australia (sekitar Rp98,5 miliar) di Pengadilan HAM Eropa, seperti diberitakan The Sydney Morning Herald pada Sabtu (21/05), seperti dikutip AFP.
Klaim kompensasi itu dilayangkan kepada pengadilan HAM Eropa yang berbasis di Strasbourg oleh firma hukum Sydney LHD Lawyers pada 9 Mei. Mereka mewakili 33 sanak saudara korban asal Australia, Selandia Baru dan Malaysia.
Ke-298 penumpang dan krunya – mayoritas adalah warga Belanda – meninggal ketika Boeing 777 itu dihantam oleh sebuah rudal BUK antipesawat buatan Rusia di atas Ukraina pada 17 Juli 2014.
Beberapa dokumen yang diajukan LHD Lawyers menuduh bahwa Federasi Rusia berusaha menyembunyikan keterlibatan mereka dalam tragedi pesawat tersebut.
Jerry Skinner, salah satu kolega LHD yang turut menandatangani klaim itu, mengatakan kepada Herald bahwa kliennya meminta akuntabilitas.
“Mereka meminta uang dalam jumlah berarti agar Rusia menganggap hal ini serius,” kata Skinner.
Berita Lainnya
Vladimir Putin sampaikan belasungkawa terhadap korban serangan teater dekat Mosko
23 March 2024 11:30 WIB
Vladimir Putin unggul dalam Pilpres Rusia dengan 87 persen suara
18 March 2024 12:33 WIB
Vladimir Putin ucapkan selamat atas unggulnya Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
17 February 2024 13:28 WIB
Vladimir Putin sebut Rusia berada di urutan teratas penjualan gandum global
17 January 2024 12:18 WIB
Vladimir Putin sebut hubungan China-Rusia jadi kunci bagi stabilitas global
15 December 2023 10:02 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin sebut situasi Gaza sudah jadi "bencana kemanusiaan"
26 October 2023 16:04 WIB
Media di Rusia sebut Vladimir Putin mungkin akan calonkan diri lagi pada 2024
03 October 2023 16:38 WIB
Vladimir Putin izinkan warga Ukraina masuk Rusia tanpa visa
02 October 2023 11:50 WIB