Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator Ade Hartati mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin Kota Pekanbaru harus memiliki beberapa strategi khusus dalam membangun daerah setempat ke depannya agar menjadi lebih baik lagi.
"Para pemimpin ke depan harus memperhatikan dampak terhadap lingkungan atas pembangunan yang didirikan, karena saat ini Pemerintah kota Pekanbaru tampak kurang memperhatikan hal tersebut," ujar Anggota DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, sekaligus yang disebut-sebut sebagai bakal calon Walikota Pekanbaru.
Hal tersebut dikatakannya karena sebentar lagi akan bermunculan calon-calon yang maju dalam pemilihan Walikota Pekanbaru pada tahun 2017 mendatang. Disampaikannya, siapapun yang akan maju nantinya, sebaiknya sudah memiliki kiat dan solusi serta bisa meminimalisir permasalahan-permasalahan yang merugikan masyarakat.
Sementara itu, dirinya sudah mempunyai strategi khusus untuk merebut kursi nomor satu di Kota Pekanbaru tersebut. Diantaranya, pembangunan kota yang seimbang dengan alam, memperhatikan dampak lingkungan atas pendirian bangunan, dan lainnya.
"Dengan adanya banjir dimana-mana, apakah ketika pemberian izin pendirian itu tidak memperhatikan dampak lingkungan? Ini harus menjadi konsentrasi bagi calon-calon pemimpin ke depan. Jangan asal memberikan izin saja, tanpa melihat dampak lingkungannya," kata salah seorang anggota DPRD Riau ini.
Selain itu ia juga menilai, dengan banyaknya bangunan hotel dan ruko saat ini menyebabkan daerah resapan air di Kota Pekanbaru makin sedikit, sehingga hampir disetiap titik di Kota Pekanbaru mengalami banjir.
"Pembangunan kota itu harus seimbang dengan alam, artinya bisa dinikmati saat ini dan masa yang akan datang untuk anak cucu kita kelak. Jangan sampai sudah diberikan izin, nantinya dapat merugikan masyarakat yang terkena dampak banjir," ungkapnya.
Kemudian ia juga menyoroti masalah pendidikan. Tentang bagaimana nasib pendidikan anak Pekanbaru ke depannya, yang bisa di nikmati oleh seluruh kalangan dengan biaya seminimal mungkin.
"Pemerintah dalam hal ini harus bertanggung jawab penuh. Terhadap pendidikan di Kota Pekanbaru dan Ini yang harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah, sehingga Kota Pekanbaru ini ke depannya dapat berkembang dengan baik," tuturnya.
Dikatakannya, jangan lagi ada anak-anak putus sekolah di kota Pekanbaru yang dikarenakan alasan perekonomian orangtuanya. Karena sampai saat ini beasiswa belum dinikmati secara merata oleh masyarakat.
Kemudian menurutnya, seorang pemimpin daerah juga harus memperhatikan masalah kekerasan pada perempuan dan anak. Saat ini dikatakannya, begitu banyak kekerasan yang dialami oleh anak-anak Pekanbaru.
"Meskipun saat ini pemerintaah pusat akan memberikan hukuman berat pada penjahat seksual, namun itu baru hilirnya, nah kita sebagai pemerintah juga harus membuat program sebagai hulunya. Jangan lagi anak-anak kita mendapat kekerasan dan pelecehan seksual.
Saat ini dari awal tahun hingga bulan ini data kekerasan perempuan dan anak sudah tercatat sebanyak 43 kasus di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru.
Berita Lainnya
Benahi banjir Pekanbaru, legislator dorong evaluasi kebijakan tata ruang
06 February 2022 18:41 WIB
Mantan Menlu Marty Natalegawa sebut Indonesia harus punya pengaruh dalam keanggotaan BRICS
12 November 2024 13:41 WIB
Mendag Budi Santoso sebut produk lokal harus punya daya saing
31 October 2024 14:32 WIB
Baharkam Polri: Akses gudang peledak Semen Padang harus steril dan punya ruang kontrol
24 December 2021 20:12 WIB
Mahasiswa harus punya bekal sebelum masuk dunia kerja
23 December 2021 10:03 WIB
Menaker: PMI harus punya kompetensi sebelum berangkat kerja ke luar negeri
06 November 2021 17:01 WIB
Erick Thohir: Pemimpin BUMN harus punya model bisnis yang berubah pasca-COVID
14 June 2021 15:32 WIB
Menhan: Indonesia harus punya kemampuan pertahanan yang memadai
11 November 2019 13:17 WIB