Marak Penggunaan Pengawet, PKK Bengkalis Minta Sekolah Awasi Pedagang Mangkal

id marak penggunaan, pengawet pkk, bengkalis minta, sekolah awasi, pedagang mangkal

Marak Penggunaan Pengawet, PKK Bengkalis Minta Sekolah Awasi Pedagang Mangkal

Bengkalis, (Antarariau.com)- Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mengimbau kepada sekolah-sekolah yang ada di Delapan Kecamatan se Kabupaten Bengkalis untuk berperan aktif ikut mengawasi para pedagang-pedagang yang mangkal di sekolah.

"Awasi dan perhatikan dengan baik secara rutin setiap pedagang yang ada di lingkungan sekolah masing-masing. Kita takut ada pedagang nakal yang menjual makanan menggunakan pengawet berbahaya,” kata Ketua TP PKK Bengkalis, Kasmarni di Bengkalis, Senin.

Ia mengatakan, himbauan tersebut mengingat saat ini maraknya penggunaan pengawet berbahaya pada makanan seperti borax, formalin dan zat- zat berbahaya sejenisnya yang diberitakan di berbagai media saat ini.

"Penjual makanan yang ada di sekolah-sekolah di daerah ini juga kami ingatkan agar tidak menggunakan bahan pengawet maupun bahan berbahaya lainnya dalam makanan atau minuman yang dijual, seperti borax atau formalin. Karena bahan tersebut sangat tidak baik dan berbahaya bagi anak-anak serta dilarang untuk dikonsumsi," ujar Kasmarni.

Menurut ia, menjual makanan untuk anak-anak sekolah itu merupakan amal ibadah. karena membantu orang tua siswa yang tidak sempat menyiapkan makanan atau minuman untuk dibawa anaknya ke sekolah.

"Tapi tolong jangan dinodai amal ibadah tersebut dengan godaan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan mengorbankan kesehatan orang lain. Kalaupun harus menggunankan pengawet, gunakanlah bahan pengawet yang aman dan sebisa mungkin dari bahan yang alami," ujarnya lagi.

Dijelaskannya hal yang paling mudah dikenal jika makanan mengandung zat bahaya tersebut yaitu jika makanan tidak dihinggapi lalat yang berarti diawetkan dengan menggunakan pengawet yang berbahaya.

Disamping itu, lanjutnya lagi, orang tua juga diminta untuk mengingatkan para anak-anak untuk tidak jajan sembarangan.