Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Restorasi Gambut, Pemerintahan Provinsi Riau beserta Duta Besar Norwegia meninjau pembuatan sumur bor di Rimbo Panjang Kabupaten Kampar Provinsi Riau dalam rangka kegiatan Integrasi Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan serta Aksi Restorasi melalui pembangunan sumur bor dan penguatan sekat kanal.
"Saya kagum dengan pencapaian yang terjadi di Riau kalau dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama yaitu Januari sampai dengan April berhasil menurunkan 89 persen dan itu bagus sekali," kata Duta Besar Norwegia Stig Traavik di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengapresiasi Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan semua pihak yang bekerja mencegah kebakaran serta cepat dalam pemadaman api dilapangan.
Hadir ditempat yang sama Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan, tujuan kedatangan Norwegia beserta pihaknya meninjau kelapangan bagaimana kerja pemasangan gambut.
"Tadi pak Gubernur sudah memberikan data terbaru sekitar 7000-8000 sekat kanal yang dibangun Riau, angka yang terbesar dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia," katanya menambahkan.
Dikatakannya kunjungan saat ini melihat bagaimana pembuatan sumur bor di Rimbo Panjang mengingat daerah tersebut setiap tahunnya terbakar.
"Setiap terbakar asapnya selalu menutupi bandara, jadi saat ini sudah dibangun sekat kanal oleh TNI dan Polri dan kita tambah lagi dengan pembuatan sumur bor.
Sumur bor tersebut, kata dia, dapat mengantisipasi kekurangan air saat kebakaran hutan dan lahan.
Terkait kerjasama dengan Norwegia ia menjelaskan bahwa Norwegia sudah beberapa kali sejak tahun lalu terlibat membantu pencegahan kebakaran dan restorasi gambut juga pembangunan sekat kanal atas konstribusi dari Norwegia.
"Sekat kanal yang dibuat oleh masyarakat banyak dibantu Norwegia melalui Lembaga Swadaya Masyarakat tentu dengan panduan teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov dan Pemkab setempat,"katanya lagi.
Dikatakannya Norwegia telah menjadi pendukung konservasi hutan, restorasi gambut dan juga pencegahan kebakaran hutan di Indonesia.
Untuk diketahui Pemerintah Norwegia pada Februari 2016 sepakat mengalokasikan dana hibah 50 juta dolar AS untuk membantu restorasi lahan gambut Indonesia, sementara bantuan dari Amerika Serikat untuk upaya itu sekitar 17 juta dolar AS.
Lebihlanjut Deputi bidang Kontruksi Operasi dan Pemeliharaan BRG Alue Dohong menjelaskan pembangunan sumur bor dan penguatan sekat kanal di Rimbo Panjang dimulai dengan pembangunan 50 sumur dan lima pompa.
"Jadi nanti langsung pembangunan sumur bor, ada simbolis penyerahan pompa, Ujarnya. (Diana Syafni)