Bengkalis, (Antarariau.com)- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, melarang Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) untuk tidak dikucilkan atau didiskriminasi di kalangan masyarakat
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin menyebutkan, saat ini OYPMK di daerah itu dipandang sebelah mata oleh masyarakat lainnya, hal itu membuatnya prihatin. eks penderita juga sering kesulitan mendapatkan layanan publik.
"Meskipun bukan di daerah kita, di beberapa tempat masih ada informasi OYPMK ditolak dalam layanan publik, termasuk layanan kesehatan," kata Amril usai penyerahan bantuan eks kusta dan kronis lainnya di Pinggir, Rabu (27/4).
Ia menghimbau, agar masyarakat di Kabupaten Bengkalis tidak mengucilkan eks penderita kusta di daerah itu.
Dijelaskannya, diskriminasi dialami OYPMK dalam bentuk penolakan di sekolah, di tempat kerja, dan dalam mendapatkan pekerjaan. Lebih memprihatinkan lagi adalah mereka ditolak di layanan kesehatan.
Menurut dia, OYPMK juga berhak mendapatkan pelayanan di Puskesmas, di Rumah Sakit, di fasilitas apapun dan di bagian manapun. Bukan hanya di Kabupaten Bengkalis, tetapi juga di seluruh wilayah Republik Indonesia, layaknya penduduk Indonesia lainnya.
"Kami melarang perlakuan diskriminatif kepada OYPMK di daerah ini dengan alasan apapun," ujarnya.
Ia menjelaskan, penderita kusta bisa dirawat di Rumah Sakit mana pun melalui terapi integrasi. Setelah munculnya obat kusta, masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika menderita kusta. Kusta akan terobati dengan jangka waktu 6-12 bulan.
“Setelah meminum obat rutin maka penderita akan sembuh total. Selain itu, obat tersebut juga melindungi keluarga penderita karena setelah meminumnya maka penyakit kusta tidak dapat tertular,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Bengkalis, Darmawi yang juga ikut mendampingi bupati bengkalis menyerahkan bantuan kepada penderita kusta di pinggir itu menjelaskan, untuk tahun 2016 ini, bantuan eks kusta dan kronis lainnya di daerah ini sebanyak 200 orang. Khusus Pinggir 21 orang.
"Adapun bantuan yang diberikan berupa beras, gula, minyak goreng, susu, handuk, sabun cuci, sabun mandi, dan beberapa jenis lainnya," kata Darmawi. (Adv)