Evakuasi Buaya Asin Besar Peliharaan Warga Dumai, BBKSDA Terkendala Biaya

id evakuasi buaya, asin besar, peliharaan warga, dumai bbksda, terkendala biaya

Evakuasi Buaya Asin Besar Peliharaan Warga Dumai, BBKSDA Terkendala Biaya

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau mengaku terkendala pendanaan untuk melakukan upaya evakuasi seekor buaya air asin peliharaan warga setempat dari tengah lingkungan padat pemukiman.

"Untuk evakuasi ini butuh dana dan melibatkan banyak petugas karena buaya dikabarkan berukuran cukup besar, dan kita akan segera mengecek ke tempat pemeliharaan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Dumai BKKSDA Riau Muhammad Zanir, Rabu.

Pihak KSDA Dumai, menurutnya, sangat menyambut baik kesadaran masyarakat yang ingin menyerahkan hewan peliharaan kepada pemerintah karena buaya merupakan hewan buas dan satwa diindungi negara.

Pengecekan petugas untuk mengetahui ukuran buaya yang sudah dipelihara almarhum Muhammad Imran sejak tahun 1990-an lalu, sekaligus berkoordinasi dengan pewaris Zulkarnaen sebelum diupayakan evakuasi.

"Pengangkatan buaya akan memakai mobil khusus, dan setelah berkoordinasi dengan pemilik, baru kita akan segera siapkan langkah evakuasi hewan tersebut," jelasnya.

Dia berharap warga yang memelihara buaya tersebut agar terus mengawasi reptil raksasa itu agar tidak lepas dari kurungan karena bisa mengancam keselamatan masyarakat sekitar.

Sejak diberitakan keberadaan seekor buaya air asin berukuran sekitar 3,5 meter dipelihara oleh warga, sang pemilik Zulkarnaen mengaku banyak menerima telepon dari masyarakat, namun sejauh ini belum ada tindak lanjut dari instansi terkait.

Keinginan untuk menyerahkan hewan peliharaan berusia 26 tahun ini muncul sejak orangtua meninggal dunia dan mengaku sudah kewalahan serta cemas jika lepas dari kurungan besi yang diletakkan di bagian sudut kanan rumah di Gang Wakaf Jalan Pemuda Kecamatan Dumai Barat.

"Sejak bapak tiada, kami kuatir buaya ini makin besar dan warga banyak mengeluh ketakutan, karena itu jika pemerintah ingin memindahkan ke tempat yang layak, kami siap menyerahkan," sebut Zulkarnaen.

Pantauan, buaya yang diberi nama Amat itu kini hidup terkurung di dalam sebuah kandang dengan kontruksi tembok dan besi yang dibuat Zulkarnaen, setiap hari diberi makan ikan atau daging ayam.