Pekanbaru, (Antarariau.com) - Operator bus Trans Metro Pekanbaru, yakni Perusahaan Daerah Pembangunan, menyatakan masih menunggu arahan Wali Kota Pekanbaru untuk menurunkan tarif angkutan massal tersebut terkait harga BBM yang terus mengalami penurunan.
"Kami sudah lapor, dan menunggu arahan dari Pemerintah Kota Pekanbaru," kata Direktur Utama PD Pembangunan, Heri Susanto, di Pekanbaru, Rabu.
Heri mengaku sudah mengetahui kebijakan pemerintah pusat yang pada tahun ini telah menurunkan harga BBM bersubsidi, dan berencana kembali menurunkan BBM jenis Premium dan Solar per April 2016 sekitar Rp400 per liter.
Penurunan tersebut menurutnya memang tidak terlalu besar, namun cukup mempengaruhi jika bagi masyarakat kecil. Namun, diakui Heri pihaknya hanya bertugas selaku operator yang mengelola 50 Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) tersebut karena selama ini operasional Trans Metro Pekanbaru (TMP) masih disubsidi oleh Pemko Pekanbaru.
"Untuk pengambilan kebijakan seperti penurunan harga tiket kami serahkan ke Pemko, Dishub dan Organda," tegasnya.
Diakuinya pembahasan penyesuaian tarif angkutan terhadap penurunan harga BBM, belum ada pembicaraan. Dirinya masih menantikan kepastian dan¿nominal penurunan BBM dan Pemko Pekanbaru.
Sekedar informasi saat ini PD Pembangunan mengelola 50 unit Bus TMP. Dengan harga tiket bus Rp4.000 bagi masyarakat umum, sedangkan mahasiswa dan pelajar Rp3.000.
Sejauh ini jumlah penumpang bus TMP berkisar 9.000-10 ribu orang per hari.
Dani salah satu warga di Pekanbaru mengaku, harusnya dengan turunnya harga BBM ini diharapkan tarif angkutan massal seperti bus ikut menyesuaikan.
"Kan lumayan kalau turun Rp400," katanya.