Diskes Inhil Berupaya Turunkan Angka Kematian Ibu

id diskes inhil, berupaya turunkan, angka kematian ibu

Diskes Inhil Berupaya Turunkan Angka Kematian Ibu

Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, terus berupaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan melalui koordinasi dan kerja sama dengan Dinkes Provinsi Riau untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dari petugas kesehatan setempat.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Inhil Asiah M di Tembilahan, mengatakan AKI provinsi Riau 2015 tercatat 145 orang dan 23 diantaranya kasus kematian ibu di Inhil dan untuk Januari 2016 di daerah itu dilaporkan ada empat kasus.

Ia mengatakan, upaya yang sudah dilakukan adalah mengurangi kasus AKI tersebut diantaranya sudah melakukan kelas ibu hamil, pemetaan ibu hamil, program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

"Kita juga melakukan pelatihan-pelatihan kepada bidan desa dan petugas dilapangan agar memiliki keterampilan dalam melayani dan melakukan persalinan dengan baik sesuai prosedur yang dianjurkan," ujarnya.

Ia mengatakan sudah mengoptimalkan kegiatan dengan melakukan advokasi pada 2015 kepada 127 puskemas yang ada di Inhil dan sebelumnya kita juga sudah melakukan Rakor dengan dihadiri oleh Bupati Inhil H.M Wardan terkait masalah kesehatan.

Selain hal tersebut, upaya yang dilakukan yakni bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengurangi beban masyarakat dengan adanya jaminan kesehatan masyarakat daerah (Jamkesda), Jaminan Persalinan (Jampersal), dan Badan Penjamin Kesehatan Masyarakat (BPJS), agar masyarakat yang ekonominya lemah tetap bisa melahirkan dipusat pelayanan kesehatan sehingga kasus tersebut bisa diatasi dan berkurang dan untuk masalah teknisnya bisa langsung ditanyakan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Saat ini Dinkes Inhil mencatat sudah ada 27 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), 156 puskesmas pembantu (Pustu), 3 rumah sakit umum (RSU), 1 rumah sakit swasta, 56 pos kesehatan desa (Poskesdes), 2 bangunan persalinan (BP), 2 rumah tumbuh, 19 pos persalinan desa (Polindes), 568 pos pelayanan terpadu (Posyandu), 2.845 orang kader Posyandu, 2.371 orang yang aktif, 933 dukun dan 582 dukun bermitra.

"Kami sudah bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinkes Inhil terkait upaya untuk mengurangi kasus ini, dengan melakukan berbagai program, pelatihan-pelatihan, sosialisasi serta penyuluhan baik kepada masyarakat maupun kepada bidan desa dan petugas lapangan agar kasus ini dapat teratasi dengan baik," Ujar Rita Gustina selaku pengelola program kesehatan ibu Dinas kesehatan Provinsi Riau, Tembilahan.

Dalam hal ini Dinkes Provinsi Riau juga melakukan kegiatan evaluasi kepada Dinkes Inhil melalui kegiatan bedah kasus yang di adakan di Aula Dinkes Inhil yang juga turut dihadiri oleh dokter, kepala puskemas dan bidan desa kecamatan yang ada di Kabupaten Inhil.

"Kegiatan ini salah satu cara untuk mengetahui apa saja kasus-kasus yang terjadi di lapangan khususnya di desa, sehingga kita bisa saling berdiskusi untuk menyelasikan persoalan tersebut" tuturnya.

Kendala yang dihadapi oleh mereka yaitu tidak semua usulan dan program yang diajukan disetujui oleh pemerintah, "Banyak juga program pelatihan yang kami usulkan dicoret," ujarnya.

Dia mengimbau agar ibu hamil dapat memeriksakan diri dan calon bayinya ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang telah tersedia, dan ia juga menjelaskan agar keluarga mau ikut serta untuk mengawasi dan menemani ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan. (Adv/Chaidir Adam)