Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, akan melelang jabatan delapan kepala puskesmas meskipun berdasarkan peraturan, pengisi lowongan tersebut bisa diangkat oleh wali kota.
"Pemerintah kota akan mencoba melakukan lelang delapan kepala puskesmas yang mengudurkan diri," ungkap Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, di Pekanbaru, Sabtu.
Ia menyebutkan, lelang jabatan sudah sepantasnya dilakukan untuk karena pengisi jabatan kepala puskesmas seharusnya sosok yang terampil dan berkeinginan besar melayani masyarakat.
"Tujuannya juga untuk mencari sumber daya manusia yang terbaik," tuturnya.
Lelang jabatan, katanya, tidak menyalahi aturan, walaupun pada dasarnya pengangkatan kepala Puskesmas bisa dilakukan oleh wali kota.
"Pemkot tetap memilih lelang jabatan. Kami sudah berkonsultasi ke Komisi ASN," katanya.
Terkait kapan waktu pelaksanaannya, Firdaus menambahkan, masih menunggu hasil penyelidikan tim di lapangan terhadap delapan kepala Puskesmas yang mengundurkan diri.
Diakuinya kejadian pengunduran diri delapan kepala Puskesmas beberapa waktu lalu, adalah peringatan dalam menyeleksi SDM di lapangan saat ini.
Tim khusus sudah dibentuk untuk mengetahui apa kendalanya, apakah akibat ketidakmampuan dan sebagainya.
"Kami belum tahu pasti apa alasan pengunduran diri mereka," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan delapan kepala puskesmas di Pekanbaru mundur berjamaah dengan alasan ingin berfokus pada karir kedokteran.
Sebelumnya diberitakan, delapan Kepala Puskesmas yakni Puskesmas Umban Sari, Sail, Rejosari, Limapuluh, Langsat, Sidomulyo Rawat Jalan, serta Kepala Puskesmas Simpang Baru dan Garuda.
Dalam dengar pendapat di DPRD terungkap alasan para kepala puskemas ini mengundurkan diri pada umumnya karena sakit dan karir.
