Pekanbaru, (Antarariau.com) - Andi (50) th salah seorang warga tionghoa pedagang perlengkapan alat perayaan imlek di Kota Pekanbaru, mengeluhkan penurunan omzet penjualan pada penyambutan perayaan tahun baru China yang jatuh pada tanggal 8 Januari 2016 kalender Masehi.
"Penurunannnya jauh sekali dibandingkan tahun lalu hampir separuh," ungkap Andi, saat dijumpai ketika berdagang di Jalan Karet, Pekanbaru, Jumat.
Menurut Andi pada perayaan imlek tahun 2567 kalender China ini warga tionghoa khususnya mengurangi kebutuhan belanja untuk keperluan.
"Yang dibeli hanya yang penting-penting saja seperti perlengkapan sembahyang," tuturnya.
Ia menilai ini dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat, akibat kemerosotan dan krisis ekonomi.
Dimana kondisi keuangan masyarakat alami penurunan.
"Kalau dibanding tahun lalu sekarang jauh lebih sepi, antusiasme masyarakat untuk membeli perlengkapan imlek biasa saja," urainya.
Biasanya sebut dia, bukan hanya warga tionghoa lokal, yang dari kabupaten lainnya juga datang berbelanja pernak-pernik dan perlengkapan imlek.
Hal yang sama juga diakui pedagang pernak pernik imlek di Pasar Bawah, Pekanbaru, Cia Limoy. Biasanya dua pekan menjelang perayaan, tokonya sudah dipadati pembeli.
"Tahun lalu saat seperti ini sudah 50 lebih bunga imlek terjual dalam bentuk parcel. Akan tetapi untuk tahun ini, baru 30 set yang laku," katanya.
Penurunan omset diperkirakan imbas dari merosotnya perekonomian Pekanbaru.
Salah seorang warga keturunan tionghoa Mimi, mengaku sengaja datang ke pasar, mempersiapkan perayaan tahun baru Imlek.
"Biasanya memang dua minggu sebelum Imlek, kami sudah mempersiapkannya," kata Mimi.
Mimi bercerita untuk tahun ini dirinya terpaksa harus mengurangi belanja pernak-pernik perayaan Imlek.
Biasanya, jelas Mimi, dirinya untuk kebutuhan Imlek bisa menghabiskan dana Rp3 juta.
Terutama membeli bunga Atra untuk kebutuhan sembahyang, karena semakin banyak membeli bunga Atra, Mimi mengaku akan semakin diberkahi rezeki yang diberikannya.
"Kalau untuk beli bunga Atra tidak boleh kurang, kami kurangi beli pernak-pernik lainnya," tutupnya.
Dari pantauan antara dilapangan hiasan imlek yang dijual beragam mulai dari baju, lampion, ampau dan bahan sembayang. Semua bernuansa merah yang berarti kebahagiaan.
Ada juga makanan, dodol keranjang khas Imlek. Nanas, serta berbagai jenis bunga sakura, mlie hwa, petasan, kembang api, lilin berbagai ukuran, dupa dan sebagainya.