Usai Lantik Pejabat Baru, Firdaus Minta Satkernya Cepat Gunakan APBD

id usai lantik, pejabat baru, firdaus minta, satkernya cepat, gunakan apbd

Usai Lantik Pejabat Baru, Firdaus Minta Satkernya Cepat Gunakan APBD

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wali Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Firdaus mendorong semua satuan kerja di jajaran Pemkot setempat untuk melakukan percepatan penggunaan APBD 2016 guna menstimulus perekonomian.

"Tadi saya sudah menggelar rapat Satker setelah ada pelantikan dan penggantian beberapa Kadis dan Kaban, Asisten termasuk Sekda yang baru," ucap Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Selasa.

Dia menjelaskan diawal tahun ini pihaknya sudah menyusun jajaran baru setelah melalui evaluasi dan proses penjaringan bagi jabatan tinggi pratama.

"Jadi tadi itu sekalian kami rapat untuk serah terima, suplai data untuk ouditor dan persiapan proses pengadaan barang/jasa," ujarnya.

Wali Kota Firdaus juga menegaskan sudah meminta semua satker yang akan melakukan proses pelelangan barang agar menyegerakan pelaksanaannya, sehingga bisa dikerjakan.

"Jadi kami minta dilakukan percepatan penggunaan APBD," tegasnya.

Ia yakin dengan pejabat baru, semua bagian sudah bisa melakukan proses lelang sehingga penggunaan APBD bisa segera dirasakan masyarakat manfaatnya.

Hal ini lanjutnya diharapkan akan berdampak untuk merangsang pihak swasta menanamkan investasinya.

Karena menurut penilaian Firdaus, ditengah lesunya perekonomian dunia saat ini sedikit banyak akan berdampak kepada ekonomi Indonesia khususnya Pekanbaru

Firdaus juga berpesan, diluar APBD tersebut semua satker juga agar menjalin kerjasama secara vertikal dengan pemerintah Provinsi Riau dan pusat guna menambah dana bantuan untuk penggemukan pembiayaan pembangunan di satker masing-masing

"Saya sudah isntruksian kepada kepala dinas untuk membangun komunikasi dengan Kementerian terkait karena skim pemerintah kini banyak disediakan," tutupnya.

Sekedar informasi APBD murni Kota Pekanbaru tahun 2016 disahkan senilai Rp3,1T, turun dari tahun 2015 yang mencapai Rp3,3T.

Jumlah tersebut terealisasi sebesar 95 persen hingga akhir tahun, sisanya sebesar 5 persen kembali kekas negara.