Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau meyampaikan tingkat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di daerah itu masuk dalam kategori tinggi dengan penyebab utama pendarahan.
"Untuk 2015 ini hingga September lalu dari 5.146 persalinan, ibu yang meninggal adalah 23 orang," kata Plt Kepala Dinkes Indragiri Hilir Saut Pakpahan di Tembilahan, Rabu.
Sedangkan untuk AKB tercatat sebanyak 148 orang dari 9.164 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian diantaranya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), aspixia (kekurangan oksigen), serta lahir meninggal karena penanganan persalinan yang tidak tepat dan tidak sesuai prosedur.
Ia mengatakan, kendala yang ditemui pada keseluruhan persoalan tersebut, yakni tiga Terlambat dan empat Terlalu. Tiga Terlambat, yakni Terlambat mendeteksi dini terhadap kehamilan yang beresiko, Terlambat merujuk dan Terlambat pertolongan medis.
Kemudian Empat Terlalu, yaitu Terlalu tua untuk hamil (di atas 35 tahun), Terlalu muda untuk hamil (di bawah 18 tahun), Terlalu dekat jarak kehamilan dan Terlalu rapat jumlah anak.
"Selain itu tidak meratanya tenaga kesehatan di daerah juga menjadi kendala, dimana, tenaga kesehatan lebih banyak berada di perkotaan daripada di daerah-daerah terpencil," ujarnya.
(adv)
Berita Lainnya
Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 Riau 90,7 persen
27 December 2020 5:05 WIB
Kapal tenggelam di perairan Taiwan, sebanyak 12 ABK WNI masih hilang
03 November 2022 16:30 WIB
12 Rumah Hanyut Di Indragiri Hilir Tersapu Ombak Tinggi
08 February 2016 16:09 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB