Dinkes Bengkalis Catat 466 Kasus DBD

id dinkes, bengkalis catat, 466 kasus dbd

 Dinkes Bengkalis Catat 466 Kasus DBD

Bengkalis, (Antarariau.com)- Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau mencatat sebanyak 466 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari Januari hingga Oktober 2015.

"Untuk Kabupaten Bengkalis, jumlah kasus DBD hingga Oktober ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2014 lalu," kata kepala Bidang Pengendali Masalah Kesehatan Lingkungan Irawadi di Bengkalis, Rabu.

Pada tahun 2014 Dinas Kesehatan mencatat ada 591 kasus DBD dengan kematian sebanyak tujuh orang yaitu di kecamatan Bengkalis empat orang, Kecamatan Mandau/Duri dua orang dan kecamatan Bukit Batu satu orang.

Menurut Irawadi, kemungkinan bertambahnya kasus DBD hingga Desember mendatang bisa saja terjadi di daerah itu.

"Namun harapan kita tentu kalau bisa jangan sampai meningkat lagi," ujarnya.

Kasus terbanyak selama tahun 2015 adalah pada bulan September yang mencapai 69 kasus. Dinas Kesehatan disebutnya telah melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi ke desa-desa hingga fogging di areal yang positif ada kasus DBD.

"Selain pemerintah, namun hal ini tidak terlepas juga dari kerja sama masyarakat setempat untuk bersama-sama memberantas DBD dengan meningkatkan kebersihan lingkungan rumah," katanya. Demam berdarah dengue atau DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti sehingga dengan mencegah perkembangan nyamuk maka secara tidak langsung masyarakat juga mencegah terjadinya demam DBD.

"Bagaimana cara mencegahnya, ya terapkan pola hidup bersih dan untuk pemberantasan nyamuk ini kita terapkan 3M plus," katanya.

Adapun yang dimaksud dengan 3M itu adalah pertama Menguras yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, kedua Menutup yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air ketiga Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Sementara Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk serta menanam tanaman pengusir nyamuk. (Adv)

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.