Indragiri Hilir Kembangkan Ekowisata Hutan Mangrove

id , indragiri hilir, kembangkan ekowisata, hutan mangrove

  Indragiri Hilir Kembangkan Ekowisata Hutan Mangrove

Tembilahan, (Antarariau.com) - Pemkab Indragiri Hilir, Provinsi Riau akan mengembangkan kawasan hutan mangrove di daerah itu karena dinilai memiliki fungsi ekologis yang tinggi.

"Selain memiliki fungsi ekologis yang tinggi, hutan mangrove ini juga mampu memberikan manfaat yang besar bagi wilayah darat juga laut," kata Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan di Tembilahan, Jumat.

Ia menjelaskan manfaat utama dari kawasan ekosistem mangrove ini bagi wilayah darat yaitu dapat menjadi benteng untuk menahan intrusi air laut.

"Intrusi air laut ini adalah naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan, sehingga air tanah di wilayah pesisir pantai menjadi terasa asin," jelasnya.

Kemudian selain itu, lanjutnya, manfaat yang diperoleh untuk wilayah laut dari ekosistem mangrove ini dapat menjadi sumber nutrisi dan sebagai tempat berkembangbiaknya biota air maupun laut.

"Dengan demikian secara otomatis daerah disekitar ekosistem ini akan menghasilkan sumberdaya alam hayati yang memiliki potensial tinggi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah itu," paparnya.

Dia menerangkan khusus untuk rehabilitasi dan restorasi mangrove di daerah Pulau Burung didukung oleh dataran lumpur dan pasang surut air.

"Daerah ini ditargetkan menjadi habitat maupun tempat pesinggahan burung-burung imigran yang berasal dari Benua Australia dan Kutub Selatan, selain itu setiap tahunnya kawasan mangrove ini juga disinggahi oleh ribuan burung dengan jenis bangau dan jenis lainnya," terangnya.

Menurut dia hal ini merupakan potensi wisata alam yang sangat unik, oleh karena itu pihaknya sedang berupaya untuk menggarap potensi yang ada di lingkungan tersebut dan menjaga kelestarian wilayah sekitarnya.

"Penebangan mangrove tidak lagi diperbolehkan, agar burung migran tetap datang setiap tahunnya, karena keberadaan tumbuhan itulah yang menjadi daya tarik bagi burung-burung tersebut untuk singgah di wilayah kawasan ekosistem mangrove," ujarnya.

Selain itu dia juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempelajari bagaimana cara menjadikan kawasan ekosistem mangrove menjadi kawasan konservasi, agar keberadaan kawasan tersebut lebih terjaga.

"Berdasarkan laporan data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir kawasan mangrove pada 2013 tercatat seluas 98.910 hektar," katanya. (Adv)