Disbun Kuantan Singingi Salurkan Bibit Sawit

id disbun kuantan, singingi salurkan, bibit sawit

Disbun Kuantan Singingi Salurkan Bibit Sawit

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Pihak Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau menyalurkan bantuan puluhan ribu batang bibit kelapa sawit kepada petani setempat dalam upaya peningkatan hasil perkebunan mereka.

"Program pemberian bantuan itu semua telah berjalan dengan baik dan bibit sawit berkualitas telah diberikan kepada petani," kata Kepala Dinas Perkebunan Kuantan Singingi Wariman di Teluk Kuantan, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini kendala masyarakat dalam memproduksi hasil sawit secara maksimal karena belum mendapatkan pasokan bibit yang baik, petani dinilai hanya menanam bibit yang masih dibawah standar, mengingat hal ini penting maka instansi ini memprogramkan bantuan tahun 2015.

Puluhan ribu bibit yang disediakan oleh pemerintah daerah telah sampai ke tangan petani di sejumlah kecamatan khususnya yang masuk dalam daftar penerima dan telah menyampaikan proposal permohonan, sesuai aturan semua berjalan dengan baik.

" Semua ada mekanismenya agar tidak salah aturan," sebutnya.

Wariman juga menegaskan, pihaknya juga memberikan bibit karet karena petani di Kuansing baqi yang suka bertanam pohon getah ini, selain sesuai dengan kondisi daerah juga kemampuan petani tersebut untuk tahapan berikutnya sehingga bibit yang diberikan tidak sia-sia.

Dosen Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) Ir Narima Hadi MMA menyebutkan, apa yang menjadi program pemerintah dalam membantu kesejahteraan petani perlu diapresiasi tinggi, karena bantuan yang telah diberikan sangat bermanfaat bagi warga setidaknya menekan biaya penanaman.

"Sebaiknya diupayakan setiap tahun agar seluruh petani mendapatkan bibit unggul," ujarnya.

Nariman juga menjelaskan, sebagian besar masyarakat Kuansing hidup dari hasil pertanian berupa karet, karena itu kedepannya sebaiknya bibit karet lebih diutamakan, karena biaya pengelolaannya tidak terlalu besar sesuai dengan kemampuan petani di daerah.

Rata-rata petani hanya memiliki luas lahan dua hektare, lebih dari itu sudah masuk kategori pemilik modal dan bibit yang dibantu hendaknya diberikan khusus petani pemilik lahan dan tergolong ekonomi lemah.