Pemda Kampar Dirikan Posko Kesehatan Darurat

id pemda kampar, dirikan posko, kesehatan darurat

Pemda Kampar Dirikan Posko Kesehatan Darurat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar Provinsi Riau mendirikan posko kesehatan gratis di beberapa titik untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi pada korban bencana asap dampak kebakaran lahan gambut.

"Kami telah mendirikan posko kesehatan dan rumah singgah di Balai Bupati untuk dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat khususnya yang menderita sakit akibat asap kebakaran lahan gambut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kampar Haris lewat sambungan telepon, Jumat siang.

Ia mengatakan bencana asap masih terus berlanjut di daerah yang telah dikunjungi Presiden Joko Widodo untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan itu.

"Asap ini merupakan kiriman dari provinsi tetangga yang sejauh ini masih terjadi kebakaran lahan," katanya.

Bahkan beberapa hari terakhir, lanjut dia, kabut asap semakin parah sampai pada level 600 Polutan Standar Indeks (PSI).

Untuk diketahui, ahli medis merilis takaran kualitas udara yang mencapai 300 PSI sesungguhnya telah masuk pada level sangat berbahaya, artinya udara di sekitar tak layak untuk dihirup.

"Jika melampaui angka itu atau bahkan menembus angka 600 PSI, sesungguhnya kondisi tersebut sudah berada di level luar biasa (berbahaya)," katanya.

Untuk pertolongan pertama, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengam TP-PKK Kampar mendirikan posko kesehatan dan rumah singgah serta pengobatan gratis di Balai Bupati Kampar yang dibuka sejak Kamis siang (22/10).

Saat ini posko sementara tersebut diutamakan untuk mengevakuasi anak-anak atau balita serta ibu-ibu hamil dan menyusui.

Hal itu adalah untuk menghindari berbagai kemungkinan penyakit akibat papapran kabut asap.

"Mereka itu adalah kalangan paling rentan terkena penyakit yang disebabkan polusi asap," katanya.

Tanggap darurat itu dilaksanakan karena melihat kondisi kabut asap yang sudah makin pekat sejak beberapa hari belakangan.

Menurut catatan Dinas Kesehatan, penderita Inspeksi Saluran Pernapasa Akut (ISPA) lebih kurang sebanyak 3.976 orang, selanjutnya yang terkena pneumonia sebanyak 19 orang , asma 156 orang, iritasi kulit 288 orang serta iritasi mata sebanyak 113 orang.

Posko kesehatan dan rumah singgah tersebut memiliki dua unit tempat tidur pelayanan kesehatan, nebolizer, satu unit box ventilator, masker sebanyak 6.000 lembar, obat-obatan serta juga bisa untuk menampung sebanyak 300 orang pasien.

Haris mengimbau masyarakat untuk bisa memanfaatkan posko kesehatan itu dengan baik.

"Karena pelayanan ini dibuat untuk melayani masyarakat, khususnya bagi pelayanan kesehatan masyarakat yang menderita penyakit dampak ditimbulkan oleh kabut asap," katanya. (Adv)