BPJS-Kesehatan Diminta Segera Cairkan Biaya Cuci Darah

id bpjs-kesehatan diminta, segera cairkan, biaya cuci darah

BPJS-Kesehatan Diminta Segera Cairkan Biaya Cuci Darah

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Manajemen Rumah Sakit bersalin ibu dan anak Eria Bunda, Pekanbaru, meminta BPJS Kesehatan segera mencairkan Rp200 juta biaya cuci darah bagi pasien penderita hemophilia yang kini masih ditanggulangi sendiri oleh rumah sakit itu.

"Rumah sakit Eria Bunda sudah menanggung sendiri pembiayaan cuci darah tersebut sejak Januari-September 2015, jika tunggakan ini belum dilunasi maka RS akan mengalami kesulitan dalam operasionalnya," kata Dr Rudi Yulianto Manajer Pelayanan Medis RS Eria Bunda, dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Menurut Rudi, penyelenggaran program BPJS Kesehatan bagi RS Eria Bunda secara umum tidak merugikan, justru peserta umum malah menjadi berkurang karena hampir seluruh pasien yang berobat ke Eria Bunda adalah pemegang kartu BPJS Kesehatan dan kunjungan meningkat 50 persen.

Ia mengatakan, seluruh peserta pasien BPJS Kesehatan yang berobat ke Eria Bunda mendapat pelayanan secara tertib tidak menungu an trian panjang termasuk pasien dalam penyakit khusus seperti Hemophilia.

"Biaya berobat pasien hemophilia cukup mahal, dan pasien harus cuci darah dan mendapatkan pengobatan serius karena jika pasien mengalami luka, maka perdarahan terjadi terus menerus sehingga harus meminum obat dan cuci darah,"katanya.

Biaya sekali cuci darah per pasien mencapai Rp8 juta, sedangkan cuci darah dan pengobatan periode Januari-awal September 2015 masih tertunda, dan jika waktu penundaan pembayaran diperpanjang dikhawatirkan perusahaan RS ini akan mengalami kesulitan khususnya pembayaran gaji karyawan.

"Saya khawatir pembayaran gaji pegawai akan tertunda, apalagi obat-obat yang digunakan enam pasien hemophilia berusia 1- 18 tahun itu harus berdasarkan formularium nasional atau obat impor yang harganya mahal,"katanya.

Selain anggaran cuci darah, katanya lagi, biaya yang belum dicairkan oleh BPJS Kesehatan juga termasuk biaya kemoterapi untuk pasien ibu dan anak yang menderita kanker darah putih.

Manajemen rumah sakit Eria Bunda sudah meminta keterangan BPJS Kesehatan dengan alasan penundaan karena belum selesainya hasil ferivikasi dari BPJS Kesehatan.

Chandra Nurcahyo, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, mengatakan untuk saat ini BPJS Kesehatan melakukan penundaan pembayaran biaya untuk kasus Hemophilia (kelainan darah) dan kemoterapi bagi penderita kanker darah putih, karena masih membutuhkan analisa Dewan Pertimbangan Medis (DPM) dari Divre II dan Cabang Pekanbaru.

"Untuk kasus penyakit demikian perlu pembahasan lebih dahulu, tentu ada yang disetujui dan ada pula yang tidak disetujui sesuai hasil Tim DPM dan kita masih menunggu hasil tim," katanyadan menambahkan mudah-mudahan pada akhir September 2015 semuanya sudah bisa dicairkan.