Pekanbaru, (Antarariau.com) - Aktifitas pelayaran di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang dilakukan sejumlah kapal serta sampan nelayan tradisional di Sungai Siak masih berjalan normal, meski jarak pandang terbatas berkisar antara 500 hingga 700 meter.
"Hingga saat ini untuk pelayaran di Pelabuhan Sei Duku masih normal. Kita terus berkordinasi dengan kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan," papar Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan Sei Duku, Joniansyah di Pekanbaru, Jumat.
Ia berujar, saat ini pihaknya hanya memberi pelayanan kepada dunia pelayaran di sungai tersebut terutama kapal motor yang akan berangkat dengan berbagai tujuan atau rute.
Namun, tegas dia, untuk keberangkatkan berbagai kapal motor itu harus tetap mendapat persetujuan dari kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan (KSOP) terutama pada saat cuaca diselimuti kabut asap seperti ini.
"Kita hanya sebatas pemantauan aktivitas di pelabuhan saja. Sedangkan urusan yang memberangkatan tersebut, berada KSOP. Karena untuk keselamatan dan hal yang lain, merupakan tanggungjawab dari KSOP," terangnya.
Pihaknya menhaku, sampai saat ini masih belum ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, terutama terkait larangan untuk melakukan pelayaran sungai.
"Tapi kita tetap imbau, agar mereka terutama para pemilik kapal untuk selalu berhati-hati," ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini Pelabuhan Sei Duku melayani pelayaran sungai tujuan Pekanbaru-Selat Panjang lima kali pergi pulang sehari, lalu Pekanbaru-Siak dua kali pergi pulang sehari dan Pekanbaru-Pulau Bengakalis satu kali pergi pulang sehari.
Sugarin, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan pada hari ini atau Jumat (4/9), sebanyak 31 titik panas terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua.
Ia menyebut, titik panas paling banyak terdapat di Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing 14 titik. "Selain Pelalawan, titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Rokan Hulu dengan dua titik, dan Kabupaten Indragiri Hilir satu titik," katanya.
Sedangkan tingkat kepercayaan titik panas yang mengindikasikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, terangnya, berjumlah 24 titik yakni 12 di Indragiri Hulu, 14 di Pelalawan, dua di Rohul, dan satu di Indragiri Hilir.
"Untuk jarak pandang Pekanbaru saat ini hanya 800 meter, Rengat 800 neter, Pelalawan 600 meter, Dumai dua kilometer," jelas Sugarin.