BI: TBS Turun Belum Tentu Pengaruhi Inflasi

id bi, tbs turun, belum tentu, pengaruhi inflasi

 BI: TBS Turun Belum Tentu Pengaruhi Inflasi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menyatakan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang kini mengalami tren terus menurun, tapi belum tentu berpengaruh terhadap tingginya angka inflasi di Riau.

Asisten Direktur Ekonomi Moneter dan Keuangan Perwakilan BI Provinsi Riau, Achmad Subarkah di Pekanbaru, Kamis, berpendapat, ajloknya harga TBS terutama dirasakan petani swadaya belum terlalu memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian.

"Kita bisa kalkulasikan terlebih dulu seberapa luas kebun sawit milik masyarakat di Riauyang dikelola secara swadaya. Belum lagi, warga di provinsi ini tergabung dalam kebun plasma, juga banyak," terangnya.

Terjadinya inflasi di Provinsi Riau, lanjut Achmad, disebabkan banyak faktor atau tidak hanya dari rendahnya harga jual TBS kepada agen sawit atau perusahaan pabrik kelapa sawit.

Namun, penyebab inflasi dipengaruhi harga sembilan bahan pokok, perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar, sandang, kesehatan, tranportasi dan kebutuhan hidup lainnya.

Seperti diketahui, sebagian besar penduduk di provinsi tersebut menggantungkan hidup dengan perekonomian ditopang dari hasil perkebunan sawit.

"Dalam catatan badan pusat statistik (BPS) Riau, daerah ini memang dikenal sebagai salah satu wilayah penyumbang minyak sawit mentah (CPO) terbesar yang langsung diekspor ke berbagai negara tujuan," katanya.

Berdasarkan catatan, selama periode Januari-Juli 2015, BPS mencatat ekspor terbesar masih dikuasai minyak nabati yakni sebesar 3,68 miliar dolar AS atau 65 persen, dibanding dengan produk-produk non migas lain.

"Daya beli masyarakat saya rasa juga masih tinggi untuk di Riau karena warga di provinsi ini banyak juga yang berpofesi pegawai dan pedagang," terangnya.

"Kami belum bisa memprediksi bagaimana pertumbuhan perekonomian di Riau menjalang akhir tahun nanti karena harga TBS terus turun," tegas Achmad.

Harga tandan buah segar di Riau periode 12-18 Agustus 2015 untuk umur sepuluh tahun tercatat sebesar Rp1.397,68 per kilogram atau mengalami penurunan sebesar Rp62,26 dibandingkan dengan harga sepekan sebelumnya tercatat Rp1.459,94 per kilogram.

"Penurunan harga tandan buah segar antara lain akibat melemahnya harga minyak," kata Sekretaris Tim Penetapan harga TBS CPO Riau, Rusdi.

Menurut dia, harga minyak mentah WTI melempem sebesar 21 persen sepanjang Juli ke posisi 43,87 dolar AS per barel, artinya membukukan penurunan bulanan terbesar sejak krisis keuangan global tahun 2008.

Selain itu menurunnya harga TBS CPO di Riau juga dipengaruhi oleh kekhawatiran mengenai penurunan permintaan dari Tiongkok.

"Para investor terus memantau kondisi bursa saham Tiongkok yang masih lemah dan bergerak dengan mengkhawatirkan. Dikhawatirkan memburuknya kondisi bursa saham Tiongkok akan mengakibatkan kondisi ekonomi negara itu memburuk dan menurunkan permintaan CPO. Tiongkok sendiri merupakan importir CPO terbesar di dunia," katanya.