Marinir Untuk Penyelamatan Terumbu Karang

id marinir, untuk penyelamatan, terumbu karang

 Marinir Untuk Penyelamatan Terumbu Karang



Sambungan dari hal 1 ...

Tak hanya melibatkan prajurit-prajurit Marinir di berbagai daerah, tapi juga bersama dengan unsur masyarakat, pemda, KKP, dan pihak-pihak terkait lainnya melakukan penanaman terumbu karang. Puncak Ekspedisi Sejuta Terumbu Karang itu pada 16 Agustus 2015 di Pulau Weh yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Susi menyebut Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya laut, khususnya protein laut yang melimpah. Terlebih, Indonesia diuntungkan dengan keberadaan cakupan terbesar lokasi segitiga terumbu karang dunia yang menandakan bahwa potensi perikanan negeri ini sangat besar.

Terkait dengan seminar itu, Susi menyatakan apresiasi besarnya atas inisiatif Korps Marinir TNI AL dalam menyelenggarakan kampanye SOLL. Ia berpendapat bahwa inisiatif tersebut membantu cita-cita pemerintah untuk mengembalikan kejayaan bangsa di laut.

"Saya yakin kerja sama ini akan berdampak baik dalam jangka panjang, khususnya bagi konservasi terumbu karang untuk kelangsungan ekosistem laut dan pesisir," katanya.

Dalam kesempatan itu, dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Korps Marinir untuk menanam terumbu karang sebagai program konservasi.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi dalam seminar tersebut mengatakan, kegiatan penyelamatan terumbu karang merupakan implementasi pengabdian dan pelestarian ekosistem pesisir Indonesia yang mendukung kebijakan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.

"Implementasi TNI Angkatan Laut di mana salah satu tugasnya adalah pemberdayaan pertahanan. Bina ruang alat, dan kondisi juang. Dan memang dibagi sesuai fungsi dan kapasitas. Ada kegiatan bedah pesisir dan melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan UKM," kata Ade.

TNI AL, khususnya Korps Marinir akan melakukan penanaman satu juta bibit terumbu karang di daerah seluas 100 hektare yang berada di 51 lokasi dengan 243 titik penanaman. Kegiatan terumbu karang dimulai sejak bulan Mei 2015.

"Dengan adanya penanaman terumbu karang, diharapkan ikan makin banyak yang berada di perairan Indonesia," katanya.

Menurut data KKP, saat ini hanya 30 persen terumbu karang di Indonesia yang masih baik, sisanya rusak atau rusak berat.

"Ini kegiatan sosial TNI AL. Kami manfaatkan pasukan di daerah, Marinir kan pasukan amfibi TNI AL. Mereka kan unsur hidupnya di laut. Mereka laporan ke saya banyak terumbu karang rusak. Ada yang dibom, diambil yang akhirnya dijadikan hiasan di aquarium, disianida," tutur Ade.

Kegiatan ini disebut Ade merupakan kegiatan bersama di mana Marinir sebagai pihak yang menginisiasi. Beberapa hari lalu, Dankormar telah melakukan penanaman terumbu karang di Pulau Damar, Kepulauan Seribu.

Tak hanya itu, prajurit-prajurit Marinir di berbagai daerah bersama-sama dengan unsur masyarakat, pemda, KKP, dan pihak-pihak terkait lainnya melakukan penanaman terumbu karang.

Prioritas

Selain kerja sama KKP dan TNI AL, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga menginginkan Pemerintah memprioritaskan pembudidayaan terumbu karang yang telah banyak rusak di berbagai kawasan perairan.

"Kami mendesak pemerintah agar budi daya dan konservasi terumbu karang menjadi prioritas nasional," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto.

Yugi mengungkapkan, berdasarkan data Korps Marinir TNI AL, nilai terumbu karang saat ini secara global mencapai angka 352.000 dolar Amerika Serikat per hektare (ha) per tahun.

Nilai itu, ujar dia, diperoleh dari perhitungan sektor wisata, habitat ikan, perlindungan pantai. Atau dengan kata lain, nilainya secara keseluruhan mencapai 9,9 triliun dolar AS secara global.

Selain itu, lanjutnya, terumbu karang juga memberikan manfaat bagi 94 negara di dunia, termasuk di Indonesia di mana terumbu karang juga memiliki manfaat potensi ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, ia mengungkapkan bahwa Indonesia pada tahun 2014 memiliki 199 Kawasan Konservasi Laut seluas 16,45 juta hektare, dan cakupan karang 2.517.858 hektare.

"Artinya, peluang Indonesia memperoleh manfaat lebih besar dari konservasi dan pembudidayaan Terumbu Karang, menjadi semakin besar," kata Yugi.

Kadin bidang Kelautan dan Perikanan, menurut dia, secara proaktif juga melakukan langkah-langkah cepat dan responsif untuk menyelamatkan terumbu karang antara lain bekerja sama dengan TNI AL untuk turun ke lapangan guna membersihkan terumbu karang.

Kedua, Kadin bidang Kelautan dan Perikanan mendorong pemerintah untuk melakukan zonasi bagi sektor Kelautan dan Perikanan agar tercipta sistem yang optimal bagi keberlangsungan dan perkembangan ikan dan seluruh habitat laut lainnya.

Ketiga, pihaknya akan menghimbau seluruh pelaku usaha sektor tersebut di daerah, untuk mengalokasikan dana CSR (corporate social responsibility) masing-masing dalam mendukung gerakan budidaya dan konservasi terumbu karang.

"Intinya, Kadin bidang Kelautan dan Perikanan mendesak pemerintah untuk menjadikan budi daya dan konservasi terumbu karang sebagai prioritas nasional," ujar Yugi.