Wisata Bahari Jalan Berliku Mewujudkan Dongeng Warisan

id wisata bahari, jalan berliku, mewujudkan dongeng warisan

Wisata Bahari Jalan Berliku Mewujudkan Dongeng Warisan

Sambungan dari hal 1 ..

Belum optimal

Menpar mengakui Indonesia belum secara optimal memanfaatkan wisata bahari sebagai sumber devisa padahal banyak negara lain sudah mengoptimalkannya.

Ia mencontohkan Queensland, Australia dengan panjang pangai 2.100 km bisa meraup devisa dari wisata bahari tiga miliar dolar AS pada 2012.

Sementara Indonesia dengan garis pantai sepanjang 95.181 km kontribusi wisata baharinya hanya satu miliar dolar AS.

Ke depan, Arief menekankan pentingnya mengoptimalkan wisata bahari untuk menggenjot kinerja sektor pariwisata di Indonesia termasuk untuk mencapai target 20 juta wisman sekaligus memeratakan distribusi wisman ke seluruh pelosok nusantara.

Petakan potensi

Wisata bahari bukan tidak mungkin menjadi andalan bagi Indonesia. Namun ada berbagai hal yang jelas perlu dibenahi.

Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) misalnya meminta pemerintah untuk memetakan pulau-pulau yang ada untuk mendukung pengembangan wisata bahari di Tanah Air.

"Selain memetakan titik-titik wisata bahari yang strategis dalam kawasan strategis pariwisata nasional, kami juga meminta pemerintah untuk memetakan pulau-pulau yang paling siap untuk dipasarkan dalam paket wisata bahari," kata Ketua BPPI Wiryanti Sukamdani.

Menurut dia, dengan 17.504 pulau di Indonesia perlu ada pemetaan yang jelas untuk mengetahui pulau-pulau yang paling siap mendukung pengembangan wisata bahari.

Pemetaan itu akan berguna salah satunya untuk fungsi konservasi dan penguatan pelayanan bagi wisatawan yang akan berkunjung.

"Banyak pulau yang sudah dikenal wisatawan ketika dikunjungi memang bagus tapi sayang belum dikelola dengan baik," kata Wiryanti Sukamdani.

Ia mencontohkan, banyak pulau di NTB misalnya Gili Trawangan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata yang lebih besar tetapi belum ada kesadaran SDM pengelolanya dalam hal keamanan, kesehatan, dan kebersihan.

"Sering kita berwisata tapi pulang malah sakit, ini juga bisa menjadi salah satu indikasi pulau-pulau wisata kita banyak yang terpolusi," katanya.

Pihaknya sendiri melihat potensi wisata bahari di Indonesia sangat besar khususnya di bagian timur Indonesia.

Namun potensi tersebut belum banyak dioptimalkan dengan baik terutama di bidang wisata bahari.

"Kami mendorong pengembangan wisata bahari, salah satu yang kami lakukan adalah menggenjot promosi wisata bahari di negara-negara target market kita," katanya.

Beberapa program yang dilakukan di antaranya sales mission di Amsterdam, Paris, Sydney, dan Kunming (Tiongkok).

Selain itu pihaknya juga menggarap niche market alias celuk pasar di Chongqing Tiongkok, Tokyo Jepang, dan Mumbai India.

Siap Dukung

Banyak pihak menyatakan siap mendukung pengembangan wisata bahari di Tanah Air.

Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. juga menyatakan diri siap untuk mendukung pengembangan wisata bahari di Indonesia melalui peningkatan konektivitas antar pulau-pulau khususnya di wilayah timur Indonesia.

"Kami siap mendukung pengembangan wisata bahari dan telah sejumlah hal kami lakukan khususnya meningkatkan konektivitas di wilayah Indonesia timur," kata Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Handayani.

Ia mengatakan pihaknya telah berkomitmen untuk menyediakan lebih banyak koneksi di wilayah Indonesia Timur sebagai salah satu dukungan terhadap program pemerintah yakni memperluas jaringan di luar Bali atau Beyond Bali.

Ia mencontohkan pihaknya telah meningkatkan frekuensi penerbangan dari Makassar ke Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.

"Kami juga menggunakan pesawat-pesawat kecil untuk membuka lebih banyak rute untuk mengoneksikan kota-kota sekunder ke kota hub dengan pesawat berjenis ATR dan CRJ," katanya.

Selain itu maskapai juga terus mengembangkan rute nonstop ke Jakarta secara langsung.

Handayani menambahkan pihaknya sedang mengembangkan fasilitas penerbangan khususnya di Indonesia Timur yakni Makassar sebagai hub dalam hal pelatihan dasar kru, maintenance, dan kargo.

"Kami terus berkoordinasi dengan Citilink untuk mengembangkan kawasan Indonesia Timur secara lebih luas sebab untuk wisata bahari tidak ada yang lebih indah selain di Indonesia Timur," katanya.

Garuda pada awal Februari 2015 juga sudah secara resmi melayani rute penerbangan baru Kuala Namu - Sabang pp menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 terbaru dengan kapasitas sebanyak 70 penumpang (semua kelas ekonomi).

Penerbangan baru ke Sabang ini menjadi tonggak baru bagi Indonesia karena saat ini wilayah paling barat Indonesia ini sudah terhubung-- melalui jaringan penerbangan Garuda Indonesia--dengan wilayah- wilayah lain di Indonesia, bahkan hingga ke wilayah paling Barat Indonesia, Merauke.

Garuda telah melayani penerbangan ke 60 destinasi domestik di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dimana layanan Garuda tersebut telah meningkatkan konektivitas dan menghubungkan seluruh kepulauan Indonesia mulai dari yang paling barat hingga paling timur.

Sebelumnya, untuk peningkatan konektivitas di pulau Kalimantan, pada November lalu, Garuda Indonesia juga telah menghubungkan kota- kota Balikpapan - Palangkaraya - Pontianak dan Putussibau dengan ATR72-600, serta bulan Desember 2014.

Garuda Indonesia juga telah menghubungkan Ambon dengan Ternate, Saumlaki dan Langgur di kepulauan Maluku.

Maskapai itu juga telah menghubungkan Bali dengan kota- kota di NTB dan NTT seperti Lombok, Bima, Ende, dan Labuan Bajo.

Sejalan dengan upaya Garuda Indonesia untuk terus mengembangkan dan memperkuat jaringan penerbangannya di pasar domestik khususnya ke wilayah-wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan tujuan wisata di remote area di Indonesia, sejak akhir 2013 Garuda Indonesia memperkenalkan sub-brand "Explore" dan "Explore Jet".

Itu dilakukan untuk salah satunya mendukung diwujudkannya dongeng warisan Indonesia sebagai negeri bahari yang masyur dengan kemakmuran dan keindahannya.