Oleh Rolex Malaha
Palu, (Antarariau.com) - Kota Palu sering mengalami inflasi itu biasa, namun kalau inflasi dipicu oleh tingginya kenaikan harga ikan segar, itu yang tidak biasa, sebab Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini termasuk daerah penghasil ikan segar.
Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, sekitar 30 km utara Kota Palu, yang memproduksi sedikitnya 3.000 ton ikan pelagis setiap tahun, merupakan pemasok utama ikan ke pasar-pasar di kota berpenduduk sekitar 2,6 juta jiwa ini.
Namun Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng pekan lalu merilis bahwa Kota Palu pada Mei 2015 mengalami inflasi 2,24 persen, tertinggi di antara 82 kota di Indonesia yang diukur tingkat inflasinya. Tiga bulan sebelumnya, kota ini mengalami inflasi antara 0,37 sampai 1,84 persen.
Pemicu utama inflasi adalah kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 11,03 persen yang diakibatkan melonjaknya harga berbagai jenis ikan pelagis segar seperti layang, katamba, cakalang, ekor kuning, kembung dan ikan teri hingga 40 persen.
Indeks kelompok pembentuk inflasi lainnya bergerak naik (hanya) antara 0,04 sampai 0,86 persen, alias stabil, sehingga laju inflasi tahun kalender Januari-Mei 2015 masih diredam pada angka 0,17 persen, dan laju inflasi "year on year" (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 6,96 persen.
Asisten Bidang Perekonomian Setdaprov Sulteng Bunga Elim Somba mengemukakan beberapa penyebab kenaikan harga ikan segar antara lain hasil tangkapan nelayan di Selat Makassar berkurang akibat cuaca yang kurang mendukung.
Sementara itu, masyarakat Kota Palu masih sangat tergantung pada ikan laut, karena umumnya penduduk masih kurang menyukai lauk dari ikan air tawar atau tempe/tahu.
Karena itu, kata Elim, gubernur telah meminta para kepala dinas terkait untuk mendorong peningkatan produksi dan mengamankan jalur distribusi ikan segar ke Kota Palu menjelang Ramadhan hingga Lebaran nanti.
"Produksi ikan dari Teluk Tomini yang selama ini menyuplai provinsi tetangga di Gorontalo dan Sulawesi Selatan diharapkan lebih banyak masuk Kota Palu untuk menjaga stabilitas harga," ujarnya.
Menurut Elim, menjelang bulan puasa dan lebaran, peluang kenaikan harga ikan segar masih terbuka lebar karena selain permintaan akan meningkat, para nelayan diperkirakan akan banyak yang istirahat melaut, terutama di pekan pertama bulan Ramadhan.
Namun aspek distribusi juga harus menjadi perhatian khusus untuk meredam inflasi pada Juni 2015, tidak hanya untuk ikan, tetapi juga berbagai komoditas strategis lainnya. Apalagi sejumlah ruas jalan nasional sedang dalam tahap peningkatan, sehingga kontraktor terpaksa memberlakukan buka-tutup jalur yang menyebabkan arus transportasi terhambat.
Dinas Perhubungan diharapkan mengatur kelancaran pengangkutan ikan dan bahan pokok lainnya dengan meminimalkan hambatan, termasuk memaksimalkan waktu-waktu pembukaan jalan di lokasi-lokasi pekerjaan yang sedang berlangsung.
Kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan diminta meningkatkan pengawasan di pasar bahkan menggelar operasi pasar bila diperlukan, sedangkan para distributor dan pedagang bahan pokok diminta menjaga stabilitas stok dan harga serta tidak melakukan tindakan-tindakan spekulatif untuk mencari keuntungan pribadi.
Hingga pekan pertama Juni 2015, harga-harga bahan pokok di Kota Palu umumnya masih stabil, kalaupun ada kenaikan harga, itu masih dalam tingkat yang wajar.
Masyarakat diimbau tidak berbelanja secara berlebihan untuk kebutuhan Ramadhan dan lebaran, karena pemerintah akan berupaya keras menjaga stabilitas persediaan dan harga-harga agar tidak memberatkan masyarakat, khususnya yang menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran.