Tembilahan, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mencanangkan program trio tata air pada 2015 sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan kebun kelapa rakyat di kabupaten setempat.
"Program trio tata air ini adalah penataan manajemen kelola air dengan pembangunan tanggul, tali air, dan pintu air," kata Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan di Tembilahan, Jumat.
Wardan menyampaikan selain menggunakan program trio tata air pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir juga akan mengadakan program revitalisasi atau peremajaan pohon kelapa.
"Kebun kelapa di Indragiri Hilir banyak yang sudah tua dan tidak produktif," sebutnya.
Dia mengungkapkan sekitar 100.000 hektare dari 431.000 hektare kebun kelapa yang ada saat ini tidak lagi produktif yang disebabkan oleh telah menuanya pohon kelapa dan terkena dampak intrusi air laut.
"Pohon kelapa yang ada di Indragiri Hilir ini usianya ada yang mencapai 50 hingga 70 tahun," katanya.
Dia mengatakan hampir 70 persen masyarakat Indragiri Hilir bergantung pada perkebunan kelapa, oleh sebab itu perbaikan dan peningkatan hasil produksi kelapa ini sangat dibutuhkan.
"Saat ini pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir tengah berupaya untuk meningkatkan kembali hasil produksi kelapa," ucapnya.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa perbaikan kebun kelapa ini akan terus dilakukan dengan cara bertahap.
Ketua DPRD Kabupaten Inhil, Provinsi Riau Dani m Nursalam juga menyampaikan bahwa program penyelamatan kebun kelapa tetap dilanjutkan oleh pemerintah daerah, tidak terpengaruh oleh pengurangan dana bagi hasil yang tahun ini berkurang Rp280 miliar.
"Program-program yang berhubungan dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat tidak dilakukan penundaan," katanya.
Dani juga mengatakan program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat khususnya di Inhil diantaranya adalah infrastruktur dan perkebunan kelapa rakyat.