Polisi Amankan Lima Pucuk Senjata Api Bandit Riau

id polisi, amankan lima, pucuk senjata, api bandit riau

 Polisi Amankan Lima Pucuk Senjata Api Bandit Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau berhasil mengamankan lima unit pucuk senjata api dan 45 amunisi berdasarkan pengembangan dari penangkapan empat bandit pelaku perampokan dengan kekerasan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman Hakim di Pekanbaru, Senin menjelaskan lima unit senjata api tersebut ditemukan di daerah Sarolangun, Provinsi Jambi.

"Terdiri dari lima pucuk senjata diduga jenis FN dan satu pucuk rakitan," katanya.

Namun, untuk empat senjata jenis FN tersebut masih perlu diselidiki lebih lanjut untuk mengetahui apakah senjata tersebut organik atau rakitan.

Sementara itu, satu unit senjata laras pendek rakitan yang ditemukan juga tidak memiliki bentuk yang sempurna. "Anda bisa lihat sendiri satu senjata api rakitan ini acak-acakan," jelasnya seraya mengangkat senjata yang dimaksud.

Lebih lanjut, 45 amunisi yang turut diamankan dipastikan dalam keadaan aktif.

Sebelumnya Polda Riau berhasil mengamankan empat pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) di Kabupaten Simalungin Sumatera Utara pada Senin lalu (18/5) dan Bandung, Jawa Barat pada Minggu lalu (24/5).

Keempat pelaku yakni Ahmad Yani alias Endar alias Pak De alias Bagong, Budi Arianto alias Budi alias Anto, Tedy Hariadi alias Adi Kunyuk dan Eka Alias Sujar diketahui telah beraksi di 15 tempat kejadian perkara (TKP). Seluruh TKP tersebut, lanjutnya, terdapat di lima kabupaten se Riau.

Ia merincikan, lima kabupaten tempat mereka beraksi adalah Rokan Hilir tujuh TKP, Bengkalis tiga TKP, Indragiri Hulu satu TKP dan Siak dengan dua TKP.

"Selain Riau, para pelaku juga selalu beraksi di sejumlah Provinsi lainnya di Sumatera," jelasnya.

Dalam aksinya, jelasnya, para pelaku tidak segan untuk melukai para korban dengan senjata api laras pendek yang sering mereka gunakan. "Bahkan, satu korban pelaku yang ada di Kecamatan Mandau, Bengkalis meninggal dunia akibat ditembak pelaku," jelasnya.

Aksi terakhir yang mereka lakukan, jelas Kombes Arif yakni di Kabupaten Siak dan dalam aksinya tersebut para pelaku berhasil menggondol uang sebesar Rp400 juta dari dua korbannya yakni Sarbon Sembiring dan Safari.

Menurut Kombes Arif, keempat pelaku tersebut merupakan jaringan komplotan bandit rampok bersenjata api lintas Provinsi di Sumatera. Ia mengatakan, sasaran para pelaku yakni para nasabah Bank yang akan menyetor

uang dalam atau baru menarik uang dalam jumlah besar tanpa pengawalan kepolisian.

"Mereka menyasar ke orang- orang yang membawa uang dalam jumlah besar dan mereka selalu mengintai serta mempelajari calon korbannya," ujarnya.